Uni Eropa Desak Jeda Kemanusiaan di Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Seluruh negara Uni Eropa, kecuali Hungaria, mendesak jeda kemanusiaan segera dilakukan di Jalur Gaza, Palestina.
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan menteri-menteri luar negeri dari 26 negara persatuan ini telah menyetujui pernyataan yang menyerukan "jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan" di Gaza.
Mereka juga mengulangi seruan agar Israel tidak melancarkan serangan terhadap Kota Rafah, wilayah ujung selatan Gaza yang saat ini menjadi zona pengungsian utama rakyat Palestina imbas agresi Zionis.
Sejak Israel menyerang Gaza buntut serbuan Hamas 7 Oktober lalu, Uni Eropa terus berupaya mengeluarkan tanggapan bersama untuk merespons agresi.
Namun, persatuan negara-negara Eropa ini tak kunjung satu suara karena posisi beberapa negara yang mendukung Israel.
Hungaria adalah salah satu negara Uni Eropa yang merupakan pendukung setia Israel. Hungaria sering menolak untuk mengikuti pernyataan bersama Uni Eropa yang dianggap terlampau kritis.
Negara Uni Eropa lainnya seperti Jerman juga ogah-ogahan menyerukan gencatan senjata atas agresi Israel. Jerman tidak ingin terlihat mendukung langkah apa pun yang terlihat membatasi hak Israel membela diri.
Ini karena Jerman masih menebus 'dosa' di masa lalu kala Nazi Jerman membantai sekitar 6 juta orang Yahudi selama 1933-1945 dalam peristiwa yang dikenal Holocaust.
Agresi Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan 29.092 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Pasukan militer Israel belakangan mulai menyerang Rafah dan menyatakan akan memfokuskan serangan di sana.
Sekitar 1,4 juta warga Palestina saat ini berada di Rafah. Mereka mengungsi di sana karena tak punya lagi tempat yang aman untuk tinggal.
Kondisi di pengungsian juga mengkhawatirkan karena warga tak memiliki makanan, air, dan akses kesehatan yang cukup. Mereka juga terancam terjangkit penyakit menular karena harus menggunakan sejumlah kecil kamar mandi bersama-sama.
Di tengah kondisi ini, Israel memperingatkan bahwa mereka akan terus melanjutkan serangan selama bulan suci Ramadhan, termasuk di Rafah, jika kelompok Hamas tidak segera membebaskan semua sandera.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net