Kronologi Menegangkan Evakuasi 20 ABK WNI Usai Kapal Hanyut di Jepang
beritabali.com/cnnindonesia.com/Kronologi Menegangkan Evakuasi 20 ABK WNI Usai Kapal Hanyut di Jepang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kapal penangkap ikan tuna yang mengangkut 20 anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia (WNI), Fukuei Maru nomor 8, kandas di perairan Jepang pada awal Maret lalu.
Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Kagoshima menuju Amerika Selatan untuk memancing tuna.
Fukuei Maru No.8 membawa total kru 25 orang. Mereka yakni satu kapten, dua orang petugas, dan 22 anak buah kapal (ABK). Dari jumlah ini 20 orang di antaranya warga negara Indonesia (WNI).
Sebelum kandas, penjaga pantai Jepang mengatakan kapal tersebut sempat terhenti karena kerusakan mesin pada Minggu (3/3) malam di Samudra Pasifik.
Kapal itu kemudian hanyut dan keadaan makin tak terkendali saat terdampak angin kencang, demikian dikutip Associated Press.
Kapten kapal lalu mengirim sinyal bahaya sekitar lima jam kemudian.
Lebih lanjut, coast guard Jepang menyatakan sang kapten mengaku kapal yang dikendalikan menabrak batu karang.
Coast guard Jepang bergegas mengirim tim penyelamat, tiga kapal patroli, dan tiga helikopter.
Koran Jepang, Asahi Shimbun, melaporkan helikopter penjaga pantai Jepang melihat 24 awak kapal tengah mati-matian berpegangan pada dek kapal yang setengah tenggelam dan miring saat menemukan mereka. Kapal tersebut dihantam gelombang tinggi saat evakuasi berlangsung.
Saat melakukan penyelamatan, setelah melalui proses pencarian, tim akhirnya menemukan satu petugas yang sempat dinyatakan hilang. Dia lalu dilarikan ke klinik terdekat.
Namun, nyawa petugas kapal itu tak tertolong. Menurut berbagai sumber dia adalah insinyur kapal berkewarganegaraan Jepang.
Respons Kemlu RI
Menanggapi kejadian itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, membeberkan kondisi para ABK.
"Seluruh WNI/ABK selamat dan telah dievakuasi menggunakan helikopter JCG Shimoda ke RS terdekat di Kozushima, Tokyo," ujar Judha dalam rilis resmi, Selasa (5/3).
Namun, Judha menerangkan terdapat satu WNI yang terluka dan kini masih dalam perawatan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, lanjut dia, telah berkoordinasi dengan agensi pengirim ABK dan Japan Coast Guard di Shimoda.
Mereka akan terus berkoordinasi untuk langkah-langkah berikutnya.
"Sementara ini seluruh WNI akan diantarkan ke KBRI Tokyo pada tanggal 7 Maret untuk disiapkan dokumen perjalanan yang dibutuhkan," ungkap Judha.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net