search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akhir Perselisihan Dua Pemuda di Desa Temesi yang Sempat Tersinggung saat Ngerupuk
Rabu, 13 Maret 2024, 15:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Akhir Perselisihan Dua Pemuda di Desa Temesi yang Sempat Tersinggung saat Ngerupuk.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Tradisi Ngerupuk yang digelar dengan rangkaian ogoh-ogoh di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar sempat diwarnai ketegangan. 

Aksi itu memicu adanya keributan antara dua Banjar. Demi mengakhiri perselisihan, maka perwakilan tokoh duduk bersama di wantilan, disaksikan prajuru adat, bhabinkamtibmas serta Babinsa Temesi.

Adapun kronologis kejadian yakni pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2024 sekira pukul 19.00 WITA warga dan Pemuda Banjar Pegesangan melaksanakan pengarakan Ogoh-ogoh di wilayah Banjar Pegesangan. 

Sekiranya pukul 20.00 WITA pengarakan ogoh-ogoh Banjar Pegesangan menuju simpang tiga Banjar Peteluan, namun sesampainya di simpang tiga Banjar Peteluan tiba-tiba lampu penerangan di lokasi tersebut dipadamkan oleh orang yang tidak dikenal. Namun atraksi ogoh-ogoh di lokasi tersebut oleh Banjar Pegesangan tetap dilaksanakan.

Selesai pengarakan warga Banjar Pegesangan meninggalkan simpang tiga Banjar Peteluan, namun sesaat kemudian lampu penerangan kembali hidup. Disitulah menimbulkan ketersinggungan dari pemuda Banjar Pegesangan. 

Dengan adanya ketersinggungan tersebut diduga adanya saling sindir dan tantang di media sosial. Pada hari Senin tanggal 12 Maret 2024 sekitar pukul 18.00 WITA beberapa kelompok pemuda dari Banjar Pegesangan berjalan kaki menuju simpang tiga Banjar Peteluan dan bertemu dengan pemuda dari Banjar Peteluan sehingga terjadi kesalahpahaman yang diduga saling tantang dan terjadi saling dorong yang mana pemuda Banjar Pegesangan atas nama Putu Arik sampai menenteng kerah pemuda asal Banjar Peteluan  Nyoman Joka Nanta namun situasi dapat diredam oleh pecalang Desa Temesi.

Terkait permasalahan tersebut telah dilaksanakan rapat mediasi bertempat di Balai Banjar Temesi Desa Temesi Kec. Gianyar yang dihadiri oleh Perbekel Temesi Ketut Branayoga, S.E., Tokoh Masyarakat Temesi I Made Budastra, Bendesa Adat Temesi Gusti Made Mastra beserta Prajuru Adat Temesi, Bhabinkamtibmas Temesi Aiptu Ngakan Anta Kumara, Babinsa Temesi  I Wayan suardika, Ketua Pecalang Desa Temesi Nyoman Sujana beserta anggota, Perwakilan pemuda dari Banjar Pegesangan, Banjar Temesi dan Banjar Peteluan. 

Bendesa Adat Temesi, Gusti Made Mastra menyampaikan bahwa kedua pihak berkumpul dalam rangka penyelesaian masalah yang terjadi pada Hari Raya Nyepi hari Selasa tanggal 11 Maret 2024. 

"Dimana sempat terjadi kesalahpahaman antara pemuda Banjar Pegesangan dan pemuda Banjar Peteluan. Kami berharap permasalahan ini bisa selesai pada hari ini," jelas dia.

Saat mediasi juga telah dibuatkan kesepakatan damai. "Sehingga masyarakat Desa Adat Temesi bisa sama-sama menjaga keamanan Desa Temesi dan juga ketiga Kelian Banjar Adat berharap permasalahan ini bisa diselesaikan dengan damai," harap dia.

Selanjutnya dilaksanakan mediasi dengan hasil kedua belah pihak yakni Banjar Pegesangan dan Banjar Peteluan sepakat menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai dengan menanda tangani surat penyataan damai antara kedua belah pihak. 

Untuk pelaksanaan pengerupukan yang akan datang akan dilaksanakan rapat mediasi terlebih dulu dan akan diatur durasi dan teknisnya agar bisa meminimalisir gesekan. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami