search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putus Relasi Militer, Negara Afrika Ini Bakal 'Usir' Tentara AS Pulang
Rabu, 20 Maret 2024, 07:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Putus Relasi Militer, Negara Afrika Ini Bakal 'Usir' Tentara AS Pulang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Niger memutus kontrak kerja sama militer dengan Amerika Serikat karena merasa tidak adil, usai pembicaraan tingkat tinggi minggu ini.

Selama ini kerja sama militer keduanya itu mencakup perizinan penempatan personel militer AS dan staf sipil Kementerian Pertahanan AS di Niger.

"Pemerintah Niger, dengan mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan rakyatnya, memutuskan dengan penuh tanggung jawab untuk segera membatalkan perjanjian yang berkaitan dengan status personel militer Amerika Serikat dan pegawai sipil Departemen Pertahanan Amerika di negara ini," ucap juru bicara militer Niger, Kolonel Mayor Amadou Abdramane, dikutip dari CNN, Sabtu (16/3).

Abdramane menilai bahwa perjanjian tersebut telah melanggar "aturan konstitusional dan demokratis" kedaulatan negara Afrika Barat tersebut.

"Perjanjian ini tidak hanya sangat tidak adil secara substansi tetapi juga tidak memenuhi aspirasi dan kepentingan rakyat Niger," tambahnya.

Ia sempat menambahkan bahwa saat melakukan perundingan, delegasi AS diterima dengan sopan santun namun "tidak menghargai praktik diplomasi".

Hal ini yang membuat Abdramane menilai bahwa AS berlaku semena-mena dengan tak memberikan informasi spesifik mengenai maksud dan tujuan perundingan itu.

Ia juga menepis tuduhan yang dilayangkan oleh AS terkait kesepakatan rahasia antara Niger, Rusia, dan Iran. Ini mengapa, Abdramane sangat menyesali perbuatan dan sikap AS yang selama ini mendapat kepercayaan antara kedua negara dan pemerintah.

Tetapi, belum ada komentar lebih lanjut dari Departemen Pertahanan AS terkait tuduhan tersebut.

Sebelumnya, Niger pernah menjadi mitra regional utama AS di Afrika Barat, namun hubungannya memburuk sejak junta militer mengklaim kekuasaan pada Juli 2023. AS pun resmi menetapkan klaim tersebut sebagai langkah kudeta.

Sejak itu, sekitar 1.100 pasukan yang berpatroli di Niger ditarik oleh AS.

Pentagon sebelumnya percaya bahwa mempertahankan operasi militer di Niger sangat penting untuk menangkal upaya terorisme. Namun, pihaknya masih mempertimbangkan lebih lanjut mengenai dampak ke depan pada 1.000 tentara AS yang ditempatkan di negara itu.

Per Desember 2023, Presiden AS Joe Biden mencatat masih ada sekitar 648 personel militer AS yang dipertahankan di Niger.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami