search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Air Tanah Turun Signifikan, Ancaman Serius bagi Bali
Sabtu, 23 Maret 2024, 17:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Air Tanah Turun Signifikan, Ancaman Serius bagi Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Indikasi penurunan tingkat air tanah yang signifikan disebut telah terjadi di Bali. Maka itu, diperlukan pencegahan agar indikasi penurunan tingkat air tanah tidak terlalu masif terjadi di Bali.

Direktur Yayasan IDEP, Muhamad Awal mengatakan upaya pencegahan perlu dilakukan salah satunya dengan cara membuat sumur imbuhan.

"Ini ancaman serius bagi Bali," jelasnya di Desa Munduk, Buleleng, Jumat (22/3/2024).

Dirinya mencontohkan, tingkat air tanah di wilayah Bali Selatan hanya tersisa 3 kilometer dengan laut dalam rentang waktu 2018 hingga 2021.

"Ini menandakan penurunan yang signifikan dalam sumber daya air di pulau Bali," cetusnya.

Menurutnya, saat ini kebutuhan air tanah kurang lebih 1/10 dari sumber daya air yang tersedia, maka dibutuhkan sekitar 132 sumur imbuhan dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Bali saat ini.

"Ada beberapa titik darurat air bersih di Bali salah satunya di wilayah Sanur, Denpasar Selatan, dan Kuta, Kabupaten Badung," sebutnya.

Melihat hal ini maka, program sumur imbuhan di Desa Munduk diluncurkan Yayasan IDEP dan mitra lainya diharapkan mampu memberi kontribusi dalam upaya mengatasi krisis air di beberapa wilayah di Bali.

"Ya, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam untuk generasi mendatang di Bali khususnya," pungkasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami