search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kirgistan Minta Warganya Tak ke Rusia Usai Penembakan Massal di Moskow
Kamis, 28 Maret 2024, 08:52 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kirgistan Minta Warganya Tak ke Rusia Usai Penembakan Massal di Moskow

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Luar Negeri Kirgistan meminta warga negaranya agar tak bepergian ke Rusia usai penembakan massal di Moskow pada pekan lalu.

Wakil kepala departemen konsulat Kemlu Kirgistan Bakyt Kadyrov mengatakan Rusia saat ini menerapkan langkah ketat.

"Rusia saat ini menerapkan langkah-langkah anti-teroris [dengan pemeriksaan masuk dan keluar yang intensif bagi mereka yang melintasi perbatasan," kata Kadyrov, dikutip Moscow Times, Senen (25/3).

Dia melanjutkan, "[Kedutaan Besar Kyrgyzstan di Moskow] merekomendasikan untuk tak merencanakan perjalanan ke Rusia dan tidak mengunjungi Rusia jika tidak diperlukan."

Peringatan itu muncul di tengah laporan peningkatan pemeriksaan polisi terhadap migran dari Tajikistan dan negara Asia Tengah lain.

Rusia disebut mulai memperketat identifikasi dari warga Tajikistan dan Kirgistan setelah delapan tersangka yang ditangkap polisi Moskow berasal dari dua negara itu.

Sejauh ini, tak ada negara Asia Tengah lain yang mengeluarkan peringatan perjalanan ke Rusia.

Tajikistan melalui Kedutaan Besar hanya mengeluarkan imbauan agar warga negara mereka menghindari keramaian.

Sementara itu, Kazakhstan berencana menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di dalam negeri usai penembakan massal.

Moskow belakangan ini menjadi sorotan usai penembakan massal di Crocus City Hall pada 22 Maret lalu.

Akibat penembakan massal itu, nyaris 140 orang meninggal dan 5.000 dievakuasi.

Tak lama setelah insiden, pemerintah Rusia bersumpah memburu pelaku dan dalang serangan. Hingga kini, terdapat tujuh pelaku yang ditangkap.

Sejumlah pihak menilai badan intelijen Rusia kecolongan karena kelompok radikal bisa menembus Moskow. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami