Nicholas Saputra Perankan Sosok yang Trauma karena Cinta, Putri Marino Mirip Kepribadiannya
beritabali/ist/Nicholas Saputra Perankan Sosok yang Trauma karena Cinta, Putri Marino Mirip Kepribadiannya.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Film “The Architecture of Love (TAOL)” dibintangi dua pemeran berbakat dan peraih Piala Citra FFI, Nicholas Saputra dan Putri Marino sedang tayang di Level 21 XXI, Denpasar.
Menariknya, usai penayangannya, kedua bintang tersebut hadir dalam acara Cinema Visit Bali pada Jumat (3/5/2024) di Atrium Level 21 Mall Denpasar.
Keduanya pun blak-blakan menceritakan kesan dan pengalamannya saat memerankan tokoh di film karya sutradara Teddy Soeriaatmadja, produser Chand Parwez Servia, dan rumah produksi Starvision, Karuna Pictures dan Legacy Pictures tersebut.
Nicholas atau Niko mengaku yang membuat film ini menarik adalah merupakan adaptasi dari cerita novel karya Ika Natassa yang berjudul sama.
"Yang membuat film ini menarik adalah adaptasi dari novel setiap cerita di novel yang pasti sudah hidup di pikiran yang menarik untuk digubah," ujarnya.
Bagi Niko yang membuat tertantang adalah memerankan tokoh River Yusuf yang mengalami trauma dan depresi akibat hubungan cinta masa lalunya di Jakarta. Kemudian, dari kesepiannya itu, ia belajar memaknainya dengan bergelut dengan gedung dan arsitektur kota New York.
“River adalah tokoh yang kompleks karena melewati pengalaman emosi yang besar di dalam hidupnya," tutur Nicholas Saputra, yang juga memiliki latar belakang pendidikan arsitektur.
Sedangkan bagi Putri Marino, lawan mainnya, karakter Raia yang diperankannya sebenarnya memiliki kemiripan dengan kepribadiannya. Terlebih, ia juga sudah lama membaca buku novel The Architecture of Love lama sebelumnya.
"Ini menarik buat aku, karena sudah baca buku lama kemudian ditawarkan proyek ini, ya hampir mirip kepribadian mirip sama aku sebenarnya," ujarnya.
Sinopsis
Film “The Architecture of Love (TAOL)” mengikuti kisah Raia (Putri Marino) dan River (Nicholas Saputra). Dalam kesendirian dan keputusasaan seorang penulis best seller yang tak lagi mampu menulis, Raia memutuskan terbang ke New York mengejar inspirasi.
Kota ini mempertemukannya dengan River, arsitek dari Jakarta yang misterius. Perjumpaan itu menjadi awal pertemanan ‘rahasia’ di antara keduanya, meski ada bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. River dan Raia sama-sama punya tragedi yang menjadikan mereka jiwa-jiwa kesepian. Mereka bisa saling menyembuhkan tapi bisa juga saling melukai.
Film “The Architecture of Love (TAOL)” merupakan universe dari “Critical Eleven,” film adaptasi dari novel best seller Ika Natassa yang juga diproduksi Starvision, bersama Legacy Pictures dari produser Chand Parwez Servia. Naskah filmnya ditulis oleh Alim Sudio dan Ika Natassa, yang juga sudah beberapa kali bekerja sama dengan Starvision dan berada di balik skenario film-film adaptasi novel Ika Natassa.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim