Memandikan Rupang Warnai Perayaan Hari Waisak di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Perayaan Hari Raya Trisuci Waisak, tidak khusyuk dirayakan bagi umat Buddha. Bahkan warga Hindu Bali pun juga melakukan persembahyangan di sejumlah konco yang berada dalam satu area Pura.
Terlebih hari suci Waisak yang jatuh pada Kamis (23/05) ini bersamaan dengan rahinan Kajeng Kliwon umat hindu Bali. Sejumlah umat pun nampak berdatangan di Vihara Dharmayana Kuta, dimana lokasi tempat ibadah untuk merayakan Trisuci Waisak 2568 BE.
Bahkan perayaan Trisuci Waisak di Vihara Dharmayana Jalan Patih Jelantik Kuta, begitu sangat terlihat kental akan budaya Bali. Sebelum umat melakukan persembahyangan, dilakukan upacara mandikan Bayi Buddha "Rupang" di Waisak.
Pada perayaan Waisak kali ini, mengambil tema "Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa".
"Setiap perayaan hari suci Waisak di Vihara ini selalu ada tradisi mandikan Bayi Buddha Rupang. Nantinya semua umat yang datang mengikuti untuk memandikan rupang," tutur salah seorang pengayah Vihara, Kamis 23 Mei 2024.
Hari Waisak merupakan peringatan suci atas tiga momentum. Pertama kelahiran sang Buddha Gautama, kedua pencapaian kesempurnaan sang Buddha, ketiga parinirwana sang Buddha atau kematian sang Buddha menuju ke Nirwana.
Pemandian Rupang ini juga dimaknai bahwa umat Buddha harus suci dalam ucapan, pikiran dan perbuatan. Air untuk memandikan rupang inilah juga dimaknai umat Buddha harus suci lahir dan batin.
Editor: Robby
Reporter: bbn/maw