search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Presiden Tunisia Pecat Menteri Agama Usai Banyak Jemaah Tewas di Saudi
Kamis, 27 Juni 2024, 09:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Presiden Tunisia Pecat Menteri Agama Usai Banyak Jemaah Tewas di Saudi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Tunisia Kais Saed memecat Menteri Agama Ibrahim Chaibi, usai puluhan jemaah Tunisia meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji.

Saed menyampaikan hal tersebut melalui pernyataan resmi kepresidenan Tunisia setelah melihat jumlah korban yang berasal dari negaranya.

Diketahui sebanyak 49 jemaah haji asal Tunisia tewas di Tanah Suci, seperti dilansir dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Chaibi telah membuat pernyataan sanggahan terhadap tudingan tersebut. Ia menyebut bahwa sebagian besar jemaah haji yang tewas menggunakan visa turis dan bukan melalui program haji resmi Saudi.

Alhasil, Chaibi mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak. Banyak aktivis media sosial yang menuduh dengan mengunggah berbagai foto korban jemaah haji asal Tunisia.

Kasus kematian jemaah haji memang tengah menjadi sorotan dunia usai mencapai lebih dari 1.300 orang.

"Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, dengan 83 persen di antaranya tidak sah menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai," tulis kantor berita resmi Saudi Press Agency, seperti diberitakan AFP.

Jemaah haji yang tewas di Tanah Suci berasal dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Indonesia.

Panas ekstrem yang belakangan melanda Arab Saudi disebut menjadi salah satu faktor utama di balik kasus kematian jemaah haji pada tahun ini. Suhu di kota Mekkah dikabarkan sempat mencapai 125 derajat Fahrenheit atau sekitar 51,6 derajat Celsius.

Pemerintah Arab Saudi kemudian menyediakan pelayanan berbagai jenazah jemaah haji yang tidak boleh dipulangkan ke tanah airnya.

Selain itu, jemaah yang tak punya izin resmi juga menjadi salah satu hambatan dalam mengidentifikasi profil.

"Identifikasi selesai, meskipun pada awalnya tidak ada informasi pribadi atau dokumen identifikasi. Proses yang tepat dilakukan untuk identifikasi, penguburan, dan penghormatan terhadap almarhum, dengan pemberian sertifikat kematian," kata pernyataan itu.

Pemerintah Arab Saudi pun masih terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada jutaan jemaah haji sampai rangkaian ibadah selesai. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami