search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
China Ikut Elon Musk Tanam Chip ke Otak Manusia
Selasa, 2 Juli 2024, 14:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/China Ikut Elon Musk Tanam Chip ke Otak Manusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

China tengah berencana membuat teknologi penanaman chip ke otak manusia. Konsep yang sama sebelumnya diperkenalkan Elon Musk lewat perusahaannya Neuralink.

Dalam laporan Bloomberg, China berencana menugaskan komite untuk merancang standar memandu penggunaan antarmuka otak-komputer. Ini akan dirancang oleh berbagai macam pihak, dari pakar, industri, dan teknis dari perusahaan, lembaga penelitian, universitas serta industri lain.

Standar akan dibuat termasuk untuk pengkodean dan penguraian informasi otak, komunikasi data dan visualisasi data. Rencana tersebut sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Teknologi Informasi, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (2/7/2024).

Di China, pengembangan teknologi masih terbatas pada tim peneliti yang berafiliasi dengan universitas. Pada Februari, negara itu juga pernah menerbitkan panduan untuk studi antarmuka otak-komputer.

Salah satu yang telah menerapkannya adalah Neural Electronic Opportunity yang terhubung dengan Universitas Tsinghua. Kasus penggunaannya disebutkan berhasil membuat pasien lumpuh mendapatkan kembali mobilitasnya.

Kementerian tengah meminta opini publik untuk rencananya tersebut. Jawabannya akan diberikan tanggal 30 Juli mendatang.

Sebagai informasi antarmuka otak-koputer merupakan bidang penelitian yang membuat sinyal dari otak bisa mengendalikan perangkat eksternal. Salah satunya adalah menggunakan anggota tubuh robot.

Musk mendirikan Neuralink yang mengembangkannya pada 2016 lalu. Perusahaan juga telah meletakkan chip ke otak manusia pertamanya.

Namun dalam laporan bulan Mei lalu, terdapat masalah dalam peletakannya. Karena beberapa sumber menyebutkan kabel kecil salah diletakkan dan menghilangkan elektroda yang berfungsi mengirimkan sinyal otak ke perangkat.

Neuralink mengatakan risiko masalah tersebut rendah. Ini membuat perusahaan tidak akan merancang ulang kerangka chip otaknya. (sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami