search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Misteri Tirta Pelukatan Toya Jinah yang Diyakini untuk Memohon Rezeki
Kamis, 18 Juli 2024, 10:03 WITA Follow
image

beritabali/ist/Misteri Tirta Pelukatan Toya Jinah yang Diyakini untuk Memohon Rezeki.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sebuah tempat pelukatan yang konon menyimpan suatu cerita dan misteri berada di wilayah Banjar Dinas Pedukuhan, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. 

Informasi yang diperoleh, warga setempat menyebut tempat pelukatan tersebut dengan nama Tirta Pelukatan Toya Jinah. Sesuai namanya, pelukatan tersebut kerap dikaitkan dengan kemakmuran hingga memohon rezeki.

Lokasi pelukatan tersebut berada di bawah tebing dekat dengan perbatasan wilayah antara Kabupaten Karangasem dengan Kabupaten Bangli. Jalan menuju pelukatan juga dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua namun harus melewati medan yang cukup curam. 

Di lokasi pelukatan ada tiga buah pancuran utama untuk melukat. Air pancuran tersebut berasal dari sumber mata air atau kelebutan utama yang ada di atasnya. Pada areal kelebutan, selain terdapat candi kecil di pintu masuknya, juga terdapat sebuah pelinggih padma.

Menurut salah seorang tokoh setempat, Jero Mangku Keten, warga sekitar tidak ada yang tahu secara pasti apa kegunaan atau khasiat dari perlukatan tersebut. Yang jelas, tidak sedikit warga dari luar desa atau bahkan luar kabupaten karangasen yang datang kesana untuk melukat. 

"Kemungkinan yang datang melukat kesini karena mendapat petunjuk atau pawisik tertentu, saya tidak tahu pasti. Yang jelas banyak yang sudah datang melukat ke sini," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Menurut Mangku Keten, dari cerita yang ia dengar, keberadaan tirta jinah ini berkaitan dengan Pula Sari. Dimana, dikatakan pada zaman dahulu ada semacam upacara besar atau Karya Agung di Pura Pusat Pula Sari.

Pada waktu itu, diceritakan ada banyak sekali haturan berupa beras hingga jinah (uang kepeng) saat Karya, entah bagaimana ceritanya kemungkinan karena terlalu banyaknya haturan, sehingga sebagian jinah (uang kepeng ditinggal oleh para tokoh kala itu di lokasi pelukatan, sampai akhirnya tempat pelukatan ini dinamakan Tirta Jinah. 

"Untuk kebenarannya saya tidak tahu secara pasti, tetapi berdasarkan cerita yang saya dengar dari para terdahulu, memang diceritakan seperti itu sejarahnya, dan sekarang pun tidak sedikit warga Pula Sari datang kesini," terangnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami