search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kedubes Rusia akan Buka Konjen di Bali, Kemenparekraf: Komunikasi Lebih Cepat
Selasa, 23 Juli 2024, 15:52 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Kedubes Rusia akan Buka Konjen di Bali, Kemenparekraf: Komunikasi Lebih Cepat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kedutaan Besar atau Kedubes Rusia di Indonesia mengumumkan bahwa mereka akan membuka kantor Konjen di Bali. Dalam akun instagramnya, @rusemb_indonesia, Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengatakan mereka akan membuka kantor Konsulat Jenderal Federasi Rusia di Denpasar, Bali.

"Perdana Menteri Federasi Rusia Mikhail Mishustin menandatangani Peraturan Pemerintah tentang pembukaan kantor Konsulat Jenderal Federasi Rusia di Denpasar,” tulis unggahan pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Menanggapi kabar tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyambut baik dan meyakini bisa menjadi hal yang positif. Menurut Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin, 22 Juli 2024, Konsulat Jenderal biasanya mengurusi soal people to people dan bisnis atau perekonomian.

"Keberadaan Konjen justru akan membuat komunikasi dengan pihak kedutaan semakin mudah, karena mereka lebih fokus mengurusi warganya dan usahanya di negara lain,” terang Nia.

"Kalau ada masalah atau kejadian yang melibatkan warga Rusia di Bali misalnya, kita bisa berkomunikasi dengan lebih cepat dan ringkas dan tanggapan dari Kedubes Rusia karena melalui Konjen juga bisa lebih cepat. Jadi mudah-mudahan ini bisa segera terlaksana," sambungnya.

Nia juga berharap permasalahan peta New Moscow di Canggu bisa diselesaikan dengan baik. "Bukan tidak mungkin pembukaan Konjen ini juga bisa menertibkan hal-hal yang memang tidak sesuai. Tetapi, di satu sisi bisa meningkatkan perekonomian karena ini rumahnya jelas," ujarnya.

Saat heboh pemberitaan New Moscow di peta Canggu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan bahwa tidak masalah jika mereka menamakan istilah "New Moscow". Alasannya, di daerah lain pun selalu ada nama tempat berdasarkan siapa mayoritas orang yang ada di sana seperti Little India, Pecinan di Singapura, dan Bandung ada Paris Van Java.

"Kalau di Bali ada New Moscow sebagai istilah, nggak masalah asalkan penduduk yang ada di tempat tersebut masih menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta tidak menimbulkan permasalahan dengan masyarakat lokal yang ada di sekitarnya," jelasnya beberapa waktu lalu. (sumber: liputan6.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami