search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Dalang Kebakaran di Pembangkit Nuklir
Senin, 12 Agustus 2024, 11:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Dalang Kebakaran di Pembangkit Nuklir

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia dan Ukraina pada Minggu (11/8) saling menuduh dalang kebakaran di area Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. Ukraina meminta warganya tetap tenang dan menyatakan tak ada tanda-tanda peningkatan radiasi.

Pengawas nuklir Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berada di fasilitas dengan enam reaktor itu mengatakan para ahlinya melihat asap hitam pekat yang keluar dari arera utara PLTN Zaporizhzhia setelah beberapa ledakan. Lokasi fasilitas ini berada di selatan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia menyalakan api yang menurut dia terlihat dari Nikopol, kota menghadap ke PLTN yang dikuasai Ukraina.

Evgeny Balitsky, pejabat Rusia yang ditempatkan di itu, menuduh pasukan Ukraina menyebabkan kebakaran dengan menembaki kota Enerhodar di dekatnya yang, seperti PLTN itu, direbut Rusia setelah invasinya pada Februari 2022.

Yevhen Yevtushenko, pejabat Ukraina setempat di Nikopol mengatakan ada informasi "tidak resmi" bahwa pasukan Rusia telah membakar sejumlah besar ban mobil di menara pendingin.

Zelensky merilis video buram yang memperlihatkan asap hitam yang diduga keluar dari menara pendingin.

"Saat ini, indikator radiasi normal. Namun selama teroris Rusia mempertahankan kendali atas pembangkit nuklir, situasinya tidak dan tidak akan normal," kata Zelensky diberitakan Reuters. 

Sementara IAEA mengatakan tak ada laporan dampak terhadap keselamatan nuklir di lokasi tersebut.

"Tim diberi tahu (oleh pihak PLTN) tentang dugaan serangan pesawat nirawak hari ini di salah satu menara pendingin yang terletak di lokasi tersebut," tulis IAEA di X.

Pejabat Rusia mengatakan petugas darurat telah mengendalikan api dan tak ada ancaman penyebaran lebih jauh.

"Kebakaran tidak memengaruhi pengoperasian stasiun," katanya.

Enam reaktor PLTN Zaporizhzhia yang terletak di garis depan perang di Ukraina tak beroperasi, tetapi fasilitas ini bergantung pada sumber daya eksternal untuk menjaga bahan nukirnya tetap dingin dan mencegah kecelakaan dahsyat. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami