search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran Tegaskan Punya Hak Untuk Tanggapi Serangan Israel
Selasa, 13 Agustus 2024, 12:37 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran Tegaskan Punya Hak Untuk Tanggapi Serangan Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya memiliki 'hak untuk menanggapi' setiap agresi, termasuk melawan Israel.

Pernyataan ini muncul setelah Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak deeskalasi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel usai terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh saat berada di Iran.

"Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan, sanksi, dan intimidasi. Kami memiliki hak untuk menanggapi para agresor menanggapi para agresor berdasarkan dengan norma-norma internasional," kata Pezeshkian dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA, Senin (13/8).

Sebelumnya, Scholz menyatakan sangat khawatir tentang meluasnya kekerasan di Timur Tengah saat bertelepon dengan Pezeshkian hari ini.

Scholz mengimbau Presiden Pezeshkian untuk melakukan segala hal yang mungkin guna mencegah eskalasi militer lebih lanjut.

German menyatakan kekhawatiran besar tentang bahaya konflik regional di Timur Tengah, serta menyebut lingkaran kekerasan di Timur Tengah harus diputus sekarang.

Scholz adalah salah satu dari banyak pemimpin internasional yang berusaha untuk mencegah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin Perancis, Jerman, Italia, dan Inggris hari ini mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Iran untuk menghentikan ancamannya untuk menyerang Israel.

"Kami meminta Iran untuk menghentikan ancamannya untuk menyerang militer Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi," kata para pemimpin tersebut setelah berbicara bersama melalui telepon.

Pasukan elit Garda Revolusi Iran mulai menggelar latihan militer di wilayah barat negara ini. Iran bersumpah bakal membalas Israel setelah kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan Latihan militer berlangsung pada 9-13 Agustus.

"(Latihan ini) untuk meningkatkan kesiapan tempur dan kewaspadaan," kata seorang pejabat, dikutip Reuters, Minggu (11/9).

Simulasi perang ini muncul saat Iran bersumpah akan membalas Israel yang dituding dalang kematian Haniyeh. Haniyeh meninggal di Teheran usai menghadiri pelantikan Presiden Massoud Pezeshkian pada akhir Juli lalu.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamaeni mengatakan akan menghukum Israel dengan keras.

Sementara itu, Israel mewanti-wanti Iran soal serangan mereka ke Negeri Zionis.

"Siapa pun yang menyakiti kita dengan cara yang belum pernah dilakukan, kemungkinan akan direspons dengan cara yang belum pernah dilakukan di masa lalu," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Gallant juga menegaskan Israel tak ingin perang, tetapi harus mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami