Megathrust Mengancam, Bogor Keluarkan Edaran Peringatan Gempa Bumi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat mengeluarkan surat edaran peringatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Surat ini ditujukan kepada camat dan lurah untuk membantu masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan pra, saat, dan pascabencana.
Sekretaris Daerah ex officio Kepala BPBD Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan peringatan ini dikeluarkan usai memperhatikan data hasil pemantauan BMKG, yang menunjukkan tren peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia, yakni adanya kemiripan Megathrust Nenkai, Jepang dengan dua Megathrust yang ada di Indonesia.
"Menindaklanjuti hal tersebut, kami memohon bantuan para Camat dan Lurah se-Kota Bogor untuk menyiapkan langkah-langkah konkrit guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi," ujarnya di Bogor, Minggu, (1/9) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi menjelaskan yang perlu diwaspadai di Indonesia adalah Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).
Untuk kesiapsiagaan pra bencana, BPBD mengajak masyarakat menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi. Di antaranya, melalukan latihan yang bermanfaat saat menghadapi reruntuhan akibat gempa bumi.
"Serta menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan dan membangun konstruksi rumah tahan terhadap gempa bumi dengan pondasi yang kuat," ujarnya.
Kemudian, kata dia, masyarakat diimbau mencari informasi risiko gempa dengan mengikuti media sosial resmi instansi terkait seperti BMKG, BPBD dan Pemkot Bogor. Serta menyusun rencana evakuasi menetapkan jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara, merencanakan perkuatan rumah tahan gempa, menyiapkan tas siaga bencana.
Ketika terjadi bencana gempa bumi, Syarifah menyebut, masyarakat diminta untuk berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh, dengan tetap lindungi kepala dan segera menuju ke lapangan terbuka.
"Hindari menggunakan lift dan eskalator, gunakan tangga darurat, jangan berdiri dekat tiang, pohon, sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh. Termasuk kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat seperti sudut bangunan," ucapnya.
Terakhir, kata Syarifah, sebagai langkah pasca bencana, masyarakat harus tetap waspada terhadap gempa bumi susulan, memeriksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran. Berdiri di tempat terbuka jauh dari gedung dan menghindari daerah yang rawan longsor.
Selesai gempa bumi terjadi, Syarifah mengatakan, harus dipastikan bangunan mana saja yang aman untuk diakses atau dihuni. Apabila ingin mendirikan tenda keluarga di sekitar rumah, hindari potensi tertimpa bangunan.
"Pastikan informasi dari sumber resmi dari BNPB, BMKG ataupun BPBD dan Jangan terpancing isu hoaks maupun meneruskannya ke orang lain," kata dia. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net