search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
95 Persen Hasil Pertanian Lokal Bali Terserap Industri Perhotelan
Kamis, 10 Oktober 2024, 08:31 WITA Follow
image

beritabali/ist/95 Persen Hasil Pertanian Lokal Bali Terserap Industri Perhotelan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hasil pertanian di beberapa wilayah di Bali sebagian besar disebut telah terserap ke sektor industri pariwisata khususnya, industri perhotelan.

Dari sekian hasil pertanian beras paling banyak terserap ke industri usaha perhotelan dengan jumlah tidak dapat ditentukan karena, jumlah permintaan beras ditentukan dari kapasitas serta bintang dari hotel tersebut.

"Kebutuhan tergantung besar kecilnya hotel, kalau beras hampir semua membutuhkan di hotel mulai level karyawan hingga tamu.Sementara tercatat beras itu paling besar diserap selain telur dan produk-produk lainnya seperti, sayur dan ikan," ujar Direktur Eksekutif, PHRI BPD Provinsi Bali, IB Purwa Sidemen, Rabu (9/10/2024) di Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali.

Dirinya menyampaikan, hampir 95% bahkan lebih produk hasil pertanian lokal diserap oleh para pelaku usaha industri perhotelan di Bali hingga saat ini.

"Semua produk yang kita pakai adalah, prodak lokal, apakah itu prodak pertanian hingga prodak UMKMnya juga," jelasnya.

Ada regulasi mengatur kebijakan terkait penyerapan produk lokal pada industri pariwisata tersebut, yang diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. 

"Waktu itu sudah melakukan MOU juga dengan Pemerintah Provinsi Bali bahwa, industri perhotelan akan menyerap hasil pertanian atau produk lokal yang ada di Bali. Selama ini kalau dibilang prodak itu terserap kami sangat menyerapnya, bahkan dari tamu-tamu internasional, raja sekalipun. Yang kami tampilkan adalah prodak lokal. Yang dilihat kenyataannya memang demikian hingga saat ini," bebernya.

Yang menjadi masalah terkadang produk lokal masih kesulitan suplynya.Akan tetapi, saat ini telah ada beberapa petani di Bali memanfaatkan  teknologi modern dalam pengolahannya sehingga dapat memenuhi kwalitas dari prodak prodak industri lokal untuk konsumsi di hotel. 

Dirinya sangat berharap, adanya sinergi antara produk pertanian dengan pariwisata di Bali.Pemerintah diharapkan dalam hal atensinya juga, tetap sama dalam kondisi Covid 19 menerpa dan saat ini.Khusunya terkait dengan meningkatkan hasil pertanian dengan kwalitas yang baik.

"Jangan sampai pada saat itu saja (Covid-19) sekarang harus tetap didengungkan juga.Karena sekarang sudah ada banyak sekali pertanyaan yakni kearah mana sih pertanian kita kedepannya.Pemerintah diharapkan dapat memberi porsi sama kuatnya seperti membangun pariwisata," tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami