search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mesir Usul Gencatan Senjata 2 Hari di Gaza Untuk Bebaskan Sandera
Senin, 28 Oktober 2024, 11:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Mesir Usul Gencatan Senjata 2 Hari di Gaza Untuk Bebaskan Sandera

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Mesir mengusulkan gencatan senjata sementara selama dua hari di Gaza, untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan beberapa tahanan Palestina.

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, mengumumkan usulan itu sebagai upaya untuk meredakan agresi keji Zionis di Gaza selama setahun terakhir yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil

Berbicara bersama Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, selama konferensi pers di Kairo, Sisi mengatakan pembicaraan harus dilanjutkan dalam waktu 10 hari setelah penerapan gencatan senjata sementara demi mencapai gencatan senjata permanen.

Belum ada komentar langsung dari Israel maupun Hamas soal usulan Mesir. Namun seorang pejabat Palestina yang juga mengetahui upaya mediasi itu ikut angkat bicara.

"Saya berharap Hamas akan mendengar tawaran baru itu, tetapi bertekad bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan mengeluarkan pasukan Israel dari Gaza," kata pejabat itu.

Negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas yang selama ini dilakukan di Doha, masih terus diupayakan demi gencatan senjata jangka pendek dan pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas.

Tujuan negosiasi yang masih sulit mencapai kesepakatan usai beberapa kali mediasi, adalah membuat Israel dan Hamas sepakat untuk menghentikan pertempuran selama kurang dari sebulan, dengan harapan hal ini akan mengarah pada gencatan senjata permanen.

Sementara Israel berulang kali mengatakan perang tidak dapat berakhir sampai Hamas dilenyapkan sebagai kekuatan militer dan entitas pemerintahan di Gaza.

Lebih dari satu tahun agresi Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas hampir mencapai 43 ribu orang. Sebagian besar korban tewas merupakan kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan lansia. (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Putra Setiawan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami