search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hamas Nilai Usulan Gencatan Senjata Hanya Tipu Daya Israel
Senin, 4 November 2024, 10:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Hamas Nilai Usulan Gencatan Senjata Hanya Tipu Daya Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Hamas menyebut usulan gencatan senjata di Gaza sebagai 'tabir asap' atau tipu daya Israel. Pasalnya, proposal tersebut tidak mencakup penghentian serangan atau penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Anggota senior Hamas Izzat al-Rishq mengatakan, proposal gencatan senjata yang diajukan dalam beberapa hari terakhir tidak mencakup diakhirinya serangan Israel.

"Kami secara positif terlibat dengan setiap usulan dan gagasan yang menjamin penghentian agresi dan penarikan pasukan [Israel] dari Gaza," ujar Rishq, melansir Anadolu.

Rishq menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan negosiasi tersebut sebagai 'kedok untuk melanjutkan agresinya'.

"Permainan tukar peran antara pendudukan dan pemerintahan AS sedang berlangsung di Lebanon seperti di Gaza," ujar Rishq.

Hamas, pada Selasa lalu, telah menanggapi permintaan mediator untuk membahas proposal gencatan senjata terbaru.

Upaya mediasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata. Namun, AS tetap bersikeras bahwa pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel dapat menghasilkan terobosan dalam perundingan.

Hanya saja, Hamas bersikeras bahwa konflik hanya akan berakhir jika Israel mau menghentikan operasinya.

Dimulai sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 43 ribu warga Gaza, Palestina. Sebagian besar korban merupakan warga sipil. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami