De Gadjah Ungkap Problematika Selama Keliling Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana (PAS) atau dikenal Mulia-PAS, mengikuti uji publik yang digelar di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada Selasa, 5 November 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan mahasiswa, dengan jumlah peserta mencapai 2.000 hingga 3.000 orang. Uji publik tersebut memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dan panelis untuk mengajukan berbagai pertanyaan mengenai isu-isu kritis yang tengah dihadapi oleh Bali, mulai dari budaya, kemacetan, sampah, hingga masalah sosial lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, De Gadjah memaparkan berbagai problematika yang ditemukan selama keliling Bali, terutama yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi.
Baca juga:
De Gadjah Sampaikan Rasa Syukur atas Harapan Presiden Prabowo, Siap Jadi Pemimpin Bersih untuk Bali
"Kami menemukan potret kelam Bali yang kami rangkum dari aspirasi dan masukan masyarakat, mulai dari pendidikan yang belum merata, tingginya angka kemiskinan, masalah sumber daya manusia (SDM), tingginya angka kematian generasi muda akibat bunuh diri, hingga memudarnya pemahaman terhadap tradisi dan budaya Bali," ujar De Gadjah.
Masalah kemiskinan dan pendidikan menjadi fokus utama dalam visi pasangan ini. De Gajah menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, terutama untuk anak-anak di Bali.
"Pendidikan yang layak sangat penting untuk mengurangi angka kemiskinan. Kami percaya, dengan pendidikan yang berkualitas, kita bisa menciptakan generasi muda yang lebih mandiri dan berdaya saing," tegasnya.
Selain itu, De Gajah juga mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka kematian generasi muda di Bali, khususnya yang disebabkan oleh bunuh diri.
Baca juga:
Kompak, Penerima Hadiah Jalan Sehat Bahagia di Karangasem Doakan De Gadjah Jadi Gubernur Bali
"Bali saat ini berada di posisi tertinggi angka bunuh diri di Indonesia. Ini adalah masalah yang sangat serius. Kami percaya, dengan memberikan pendidikan yang baik dan pemahaman agama yang lebih mendalam, generasi muda Bali akan lebih mencintai hidup, adat, budaya, dan agama mereka," tambahnya.
Tak kalah penting, De Gadjah menyoroti masalah kemacetan dan pentingnya penanganan yang lebih efektif. "Kemacetan di Bali sudah menjadi masalah klasik yang harus segera ditangani. Kami berkomitmen untuk mencari solusi yang komprehensif agar masyarakat dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik," ujarnya.
Dalam hal pembangunan infrastruktur, pasangan Mulia-PAS juga mendukung rencana pembangunan Bandara Bali Utara. "Kami berencana untuk memastikan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara dapat menyerap tenaga kerja lokal, khususnya generasi muda di Buleleng dan sekitarnya. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton, tapi harus terlibat secara langsung dalam pengembangan ekonomi daerah," lanjut De Gajah.
Pada kesempatan ini, De Gadjah juga menegaskan bahwa visi mereka untuk Bali yang lebih maju tetap berpijak pada budaya dan tradisi yang telah ada.
"Kami ingin Bali berkembang pesat tanpa melupakan akar budaya yang telah mengakar kuat di masyarakat. Budaya Bali harus tetap dipertahankan, bahkan diteruskan pada generasi muda melalui pendidikan yang berbasis pada kebudayaan Bali," ungkap De Gajah.
Editor: Robby
Reporter: Gerindra Bali