Kamala Harris Akui Kalah dari Trump: Bukan Waktunya Menyerah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengaku kalah dari mantan Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS 2024.
Dalam pidato perdananya pasca pemilu, Rabu (6/11), Harris mengakui dirinya kalah namun ia bersumpah untuk tetap berjuang dalam mencapai cita-cita masyarakat AS yang selama ini digaungkan dalam kampanye.
"Meskipun saya mengakui kalah dalam pemilu ini, saya tidak mengaku kalah dalam pertarungan yang melandasi kampanye ini," kata Harris dalam pidato perdananya pasca pemilu, Rabu (6/11).
Ini merupakan pidato pertama Harris usai kalah dari Trump yang mencatat perolehan suara terbanyak, baik secara nasional maupun elektoral.
Harris sebelumnya menolak berpidato pada Selasa (5/11) seiring dengan penghitungan suara yang terus menunjukkan Trump unggul di atas dia.
Para pendukung kandidat presiden dari Partai Demokrat itu sempat kecewa melihat perolehan suara Harris. Mereka berangsur-angsur meninggalkan lokasi tempat menonton penghitungan suara.
Dalam pidatonya, Harris juga memberikan semangat kepada para pendukungnya yang putus asa atas hasil pemilihan umum (pemilu). Ia berujar saat ini bukan waktunya bersedih, sebaliknya harus fokus untuk mengawal pemerintahan.
"Ini bukan waktunya untuk menyerah. Ini adalah waktu untuk menyingsingkan lengan baju kita. Ini adalah waktunya untuk berorganisasi, memobilisasi dan tetap terlibat demi kebebasan dan keadilan serta masa depan yang kita semua tahu dapat kita bangun bersama," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Harris juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengucapkan selamat kepada rivalnya, Trump, atas kemenangannya. Dia berjanji kepada Trump akan melakukan serah terima jabatan secara damai.
"Hasil pemilu ini bukan apa yang kami inginkan, bukan apa yang kami perjuangkan, bukan apa yang kami pilih. Tapi dengarkan saya, cahaya janji Amerika akan selalu bersinar terang," tutur Harris.
Trump menang pemilihan presiden setelah mencapai ambang batas perolehan suara Electoral College, yakni 270 suara. Per Kamis (6/11), suara Trump sudah tembus 291 suara elektoral.
Harris sementara itu mengantongi 223 suara elektoral. Ia kalah di seluruh negara bagian Swing States, medan pertempuran paling sengit yang tak dikuasai oleh partai politik mana pun. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net