Gunung Marapi Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 500 Meter
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat (Sumbar), erupsi Kamis (7/11) pagi. Erupsi itu membuat letusan disertai semburan abu vulkanik setinggi 500 meter dari atas puncak.
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi mencatat erupsi terjadi pukul 06.20 WIB.
Baca juga:
Update Banjir Sukabumi: 69 Titik Kena Dampak
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 7 November 2024 pukul 06.20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak," kata petugas PGA Marapi, Ahmad Rifandi, dalam keterangan tertulis.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut," sambung Rifandi.
Ia menjelaskan erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8,7 milimeter dan durasi sekitar 59 detik.
*Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," katanya.
Marapi saat ini berstatus Siaga. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi yang sebelumnya Waspada menjadi Siaga(Level III, sejak Rabu (6/11). Kenaikan status diberlakukan sejak Rabu pukul 15.00 WIB.
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka PVMBG menaikkan status Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Menurut Wafid, rangkaian erupsi atau letusan secara tidak kontinyu masih berlanjut sampai saat ini sebagai akibat dari dinamika naik turunnya pasokan fluida dari kedalaman tubuh Gunung Marapi, yang teramati utamanya dari fluktuasi tinggi kolom abu erupsi maupun kegempaan.
"Secara visual akhir-akhir ini aktivitas Marapi cenderung mengalami peningkatan," katanya.
Ia mengingatkan, aktivitas erupsi atau letusan dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi energi, dan dapat terjadi semakin intensif dengan jangkauan lontaran material letusan yang semakin jauh.
Karena itu, PVMBG mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar Marapi pada radius 4,5 Kilometer untuk menjauh. Warga yang tinggal di aliran sungai juga diingatkan untuk selalu waspada akan ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net