Restoran di Gianyar Ini Memberdayakan Sembilan Pekerja Berkebutuhan Khusus
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sebuah restoran di Gianyar telah menarik perhatian banyak orang berkat konsep unik dan penuh inspirasi.
Piduh Charity Cafe, yang terletak di Jalan Yeh Pulu, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, menjadi contoh nyata pemberdayaan pekerja berkebutuhan khusus.
Restoran ini mempekerjakan total sembilan orang dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti sindrom down, autisme, cacat fisik, dan keterbelakangan mental.
Mendirikan Piduh Charity Cafe bukanlah hal yang mudah. Sebelum para pekerja mampu mengoperasikan alat dapur dengan baik, mereka harus melalui berbagai kesulitan. Beberapa kali mereka membuat kekacauan, seperti minyak panas yang tumpah atau blender yang berantakan karena tidak tertutup dengan sempurna.
Kendala lainnya adalah banyak dari mereka yang tidak bisa membaca atau menulis. Namun, berkat pelatihan yang intensif dan kesabaran, mereka kini mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.
Dua di antaranya, Dela (21) dan Werdi (24), kini telah berhasil dilatih menjadi koki handal. Keduanya mampu memasak berbagai hidangan seperti telur dadar, ayam crispy dengan saus, sayur, dan aneka menu lainnya. Sementara itu, pekerja lainnya memiliki tugas masing-masing, mulai dari menerima pesanan, menyiapkan hidangan, hingga membersihkan meja setelah pengunjung selesai makan.
Menurut Manajer Piduh Charity Cafe, Ni Kadek Suartini, yang akrab disapa Kacu, setiap pagi Made Santi, seorang pekerja dengan cacat fisik, bertanggung jawab untuk menyiapkan bahan-bahan dan bumbu.
"Made Santi tetap menyiapkan resep dan takarannya setiap pagi, sehingga menu yang dihidangkan tetap terjaga kualitasnya," ujarnya.
Meskipun diperankan oleh para pekerja berkebutuhan khusus, rasa masakan di Piduh Charity Cafe dijamin tetap sesuai dengan standar restoran.
Cafe ini buka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 10.00 WITA hingga 15.00 WITA. Pengunjung yang datang dominan berasal dari kalangan relawan yang mengajar anak-anak berkebutuhan khusus di Yayasan Widya Guna Bali, yang berada di lantai bawah cafe.
"Relawan sering makan siang di sini setiap hari," ujar Kacu.
Meski demikian, cafe ini juga menerima pengunjung dari masyarakat umum. Namun, untuk memastikan ketersediaan tempat, pengunjung disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu, terutama jika datang dalam jumlah besar.
"Pernah ada grup yang memesan untuk 15-20 orang, bahkan ada yang dari sekolah internasional yang memesan untuk 40 orang," kata Kacu.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr