search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bentrok Sesama Muslim di Pakistan, 82 Orang Tewas Dalam 3 Hari
Senin, 25 November 2024, 08:42 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bentrok Sesama Muslim di Pakistan, 82 Orang Tewas Dalam 3 Hari

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak 82 orang tewas dan 156 orang lainnya terluka imbas bentrok antara kelompok Muslim Sunni dan Syiah di barat lau Pakistan sejak tiga hari terakhir.

Bentrok bermula pada Kamis ketika dua konvoi kelompok Muslim Syiah yang bepergian dengan pengawalan polisi disergap. Insiden itu menewaskan 43 orang dan memicu baku tembak selama dua hari.

"Bentrokan dan serangan terhadap konvoi pada tanggal 21, 22, dan 23 November telah mengakibatkan 82 kematian dan 156 cedera," kata pejabat pemerintah setempat seperti dilaporkan AFP.

Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu menambahkan di antara korban tewas, terdapat 16 orang dari kelompok Sunni, sementara 66 orang lainnya dari Syiah.

Pakistan memang didominasi kelompok Sunni. Namun di distrik Kurram, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, terdapat populasi Syiah yang besar. Selama beberapa dekade terakhir, kedua kelompok memang akrab dengan bentrokan.

Sekitar 300 keluarga terpaksa mengungsi pada Sabtu akibat baku tembak yang berlanjut hingga malam.

"Jaringan seluler di Kurram masih terputus dan lalu lintas di jalan raya utama dihentikan," imbuh pejabat pemerintah setempat.

Sementara itu, delegasi dari pemerintah provinsi mengadakan dialog dengan komunitas Syiah pada Sabtu, kemudian bertemu dengan komunitas Sunni pada Minggu.

Pejabat keamanan di ibu kota Provinsi Peshawar menyebut helikopter negosiator telah diserang saat tiba di wilayah itu. Tak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.

"Prioritas kami saat ini adalah menengahi gencatan senjata antara kedua belah pihak. Setelah itu tercapai, kami dapat mulai mengatasi masalah yang mendasarinya," kata Menteri Hukum provinsi Aftab Alam Afridi pada hari Minggu. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami