search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penyebab Bentrokan Warga Muslim di Pakistan Yang Tewaskan 130 Orang
Senin, 2 Desember 2024, 10:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Penyebab Bentrokan Warga Muslim di Pakistan Yang Tewaskan 130 Orang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Bentrok kelompok Sunni dan Syiah mengguncang distrik Kurram, Pakistan, selama 10 hari terakhir.

Kurram merupakan rumah mayoritas penduduk Syiah dan berada di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dekat perbatasan Afghanistan.

Imbas bentrokan tersebut, 130 orang tewas dan 186 lainnya mengalami luka-luka.

Distrik Kurram dalam beberapa bulan terakhir menjadi titik panas bentrok antar kelompok.

Pada September lalu, kekerasan serupa merenggut 46 nyawa. Kemudian pada Juli, pertikaian lain soal kepemilikan tanah juga terjadi.

Konflik sengketa tanah itu menyebabkan 43 orang tewas dan 180 lainnya terluka.

Kerusuhan juga terjadi usai kelompok di Kurram memblokir jalan selama lebih dari dua pekan pada awal November. Ini turut meningkatkan ketegangan di antara mereka.

Konflik kedua kelompok itu kian memanas usai sejumlah umat Syiah diserang gerombolan orang bersenjata saat dalam perjalanan. Serangan ini menyebabkan 52 orang meninggal.

Hingga kini tak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi penyerangan itu.

Ketegangan yang terus meningkat membuat pemerintah kewalahan mengatasinya.

"Terjadi ketidakpercayaan yang parah antara kedua pihak," kata salah satu pejabat Kurram, dikutip TRT World.

Dia lalu berujar, "Dan tidak ada satu suku pun yang bersedia mematuhi perintah pemerintah untuk menghentikan permusuhan." (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami