search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Tokoh di Balik Kemenangan Gus Par-Guru Pandu di Pilkada Karangasem
Kamis, 5 Desember 2024, 20:42 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tiga Tokoh di Balik Kemenangan Gus Par-Guru Pandu di Pilkada Karangasem.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Di balik kemenangan Gus Par - Guru Pandu di Pilkada Karangasem tahun 2024, ternyata ada peran tiga tokoh visioner dengan latar belakang yang bukan kaleng - kaleng. 

Tiga nama tersebut ialah I Gusti Made Tusan seorang dermawan skaligus pengusaha sukses di Gumi Lahar dan mantan Ketua KPU Karangasem, I Gede Krisna Adi Widana serta mantan aktivis pergerakan mahasiswa, I Nyoman Celos.

Tiga suksesor GP tersebut saling berbagi tugas. I Gusti Made Tusan yang merangkul ribuan relawan, baik relawan GMT dan relawan 71, selalu bersikap bijaksana. Dia juga  menugaskan Kepala Badan Pemenangan GP, I Gede Krisna Adi Widana untuk mengatur ritme logistik paslon selama pelaksanaan Pilkada. 

Kecapan Krisna dalam mengatur logistik selama pelaksanaan Pilkada berimbas pada budget yang dikeluarkan selama Pilkada, jauh lebih murah dari Pilkada 2015 lalu. 

“Saya sangat berterimakasih, kekompakan tim dan relawan, serta dorongan semangat  yang terus diberikan Ajik Tusan, akhirnya kami bisa mencapai titik ini,” jelas Krisna. 

Pengalamannya menjadi  penyelenggara di KPU Karangasem selama dua periode (satu periode menjadi Ketua KPU Karangasem), juga tidak bisa diragukan. Berkat pengalamannya itu, pria asal Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem ini, mampu memetakan titik-titik yang masih bolong untuk dimasuki relawan GMT dan relwan 71 dan kader partai pengusung (Nasdem dan Golkar). 

Komunikasi yang harmonis dibangun tiga aktor ini,  berimbas pada pergerakan tim di bawah  dengan membawa satu tekad untuk kemenangan paket GP.

“Walaupun saya tidak berasal dari unsur partai politik saya sangat hormat dan apresiasi kepada seluruh jajaran pimpinan partai politik baik Golkar maupun Partai Nasdem juga pucuk pimpinan relawan 71 dan pucuk pimpinan GMT,” ucap Krisna.

Sementara itu, Nyoman Celos mantan aktivis GMNI yang juga mantan Ketua DPRD Karangasem, selain sebagai motivator tim, dia juga ditugaskan oleh I Gusti Made Tusan sebagai motor pergerakan tim bisa dikatakan sebagai "juru stategi".

"Juru strategi" yang dimaksudkan dalam artian seluruh pergerakan relawan dan komponen tim pemenangan GP bertumpu dari pria asal Desa Tianyar, Kubu tersebut. Pola pergerakkan  yang dimainkan juga sangat rapi dan tertata dengan baik. Puncaknya, kampanye GP yang diselipkan dengan Konser Gembira Pepadu (Pendukung Parwata Pandu) di Lapangan Taman Budaya Candra Buana, Amlapura, pada 21 November lalu, sekaligus menjadi kampanye penutup pasangan calon sebelum masa tenang. 

Sekadar diketahui, kontestasi Pilkada bukan hal baru lagi bagi Nyoman Celos, beberapa tahun lalu, ia juga sempat menjadi suksesor I Wayan Geredeg-I Gusti Lanang Rai yang diusung partai Golkar saat Pilkada tahun 2005 lalu.

Berbekal taktik dan strategi “perang”  yang dimiliki saat masih mahasiswa, Celos waktu itu juga berhasil memenangkan paket Geredeg-Lanang Rai dengan mengalahkan calon incumbent Gede Sumantara Adi Pranata. 

“Apalah artinya saya kalau tanpa ada teman-teman di belakang saya. Keberhasilan ini buah dari kerja keras tim dan kepercayaan masyarakat Karangasem dengan pasangan Gus Par-Guru Pandu untuk memimpin Karangasem,” ungkap Celos merendah.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami