search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hama dan Musim Hujan Penyebab Cabai di Subak Kumpul Blahbatuh Gagal Panen
Kamis, 9 Januari 2025, 16:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Hama dan Musim Hujan Penyebab Cabai di Subak Kumpul Blahbatuh Gagal Panen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Petani cabai di Subak Kumpul, Desa Blahbatuh, Gianyar, Bali, terpaksa menanggung kerugian besar akibat gagal panen pada tanaman cabai mereka. 

Kondisi ini dipicu oleh serangan hama ulat putih yang semakin parah setelah musim hujan yang datang lebih awal. Petani pun melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan tanaman mereka, namun tak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan hama tersebut.

Menurut Gusti Ngurah Adnyana yang merupakan Pekaseh Subak Kumpul, kondisi ini membuatnya sangat resah. "Musim hujan kali ini menyebabkan kelebihan air, yang membuat tanaman cabai tidak tahan dan akhirnya membusuk. Awalnya, daun cabai mengeriting, batangnya menjadi kayu, dan akhirnya banyak yang jatuh," jelasnya. 

Dari total area tanam cabai seluas 5 hektare, sebagian besar tanaman mengalami kerusakan. "Sekitar 15 persen tanaman cabai yang tersisa dalam kondisi baik. Sisanya sudah gagal panen," ujar dia. 

Kerugian ini semakin besar mengingat investasi awal yang cukup tinggi, yaitu sekitar Rp7 juta untuk 700 pohon cabai per are, yang ditanam di seluruh area tersebut.

Di tengah masalah ini, harga cabai justru melonjak tajam di pasaran, mencapai Rp100 ribu per kilogram. Meski demikian, para petani harus menghadapi kenyataan bahwa tanaman mereka tidak dapat dipanen secara maksimal. Untuk mengurangi kerugian, beberapa petani terpaksa memetik cabai yang masih muda meskipun kualitasnya belum optimal. 

"Daripada membusuk, lebih baik kami mencoba menjual cabai yang masih bisa diselamatkan," kata dia.

Meskipun harga cabai melambung tinggi karena gagal panen di beberapa daerah, petani di Subak Kumpul berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait untuk membantu mereka menghadapi kerugian ini, baik melalui bantuan atau solusi penanggulangan hama yang lebih efektif. 

Editor: Redaksi

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami