Gelombang Ekstrem Rusak Sarana Penyeberangan di Nusa Penida
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Sarana prasarana penyebrangan di Pelabuhan Kelas II Nusa Penida rusak akibat hantaman gelombang ekstrem.
Hal ini mengakibatkan lalu lintas penyeberangan sempat terganggu karena kerusakan yang terjadi pada jembatan ponton dan jetty atau fasilitas sandaran kapal dan keluar masuk orang dari kapal ke pelabuhan. Kondisi ini sangat menggangu keluar masuk penumpang di Pelabuhan Nusa Penida.
Banyak penumpang dan bahkan wisatawan mengabadikan kerusakan tersebut dalam bentuk video dan foto. Berdasarkan video laporan yang diterima awak media, dijelaskan kondisi penahan jetty 1 pada pelabuhan Nusa Penida terlepas. Hal ini terjadi akibat arus dan gelombang yang kuat. Dari dua jetty yang ada, hanya satu jetty yang masih bisa melayani kapal-kapal dari Sanur dan pelabuhan lainnya.
"Kondisi jetty 2, penahanan talinya sisi utara sudah terlepas, karena tidak kuat menahan arus (gelombang), situasi terkini jetty masih tertahan satu pier gate yang tersisa," ungkap suara dalam video.
Warga Klungkung, berharap kerusakan jembatan ponton dan jetty harus segera diperbaiki. Kondisi cuaca ekstrem di Bali beberapa waktu ini tak bisa dihindari. Gelombang besar, angin dan intensitas hujan lebat yang berlangsung setiap hari menjadi penyebab kerusakan sejumlah sarana prasarana pariwisata di Bali.
Sehingga pihak pengelola pelabuhan harusnya rutin melakukan perawatan atau maintenance setiap sarana prasarana di Pelabuhan Nusa Penida. Apalagi kata warga, pelabuhan yang berada di Banjar Nyuh Desa Ped Ini merupakan akses utama pariwisata Nusa Penida.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida Ni Luh Putu Eka Suyasmin saat dikonfirmasi, mengakui jetty pelabuhan Nusa Penida rusak dihantam ombak akibat cuaca ekstrem.
Katanya, saat ini sedang dilakukan upaya perbaikan. Dia membeberkan kejadian diawali pada 27 Desember 2024. Saat itu cuaca ekstrem melanda Bali. Ditambah lagi kejadian itu kembali terjadi tanggal 3 Januari 2025. Akhirnya lepas pegangan pada pier gate dan telah dilakukan pengikatan kembali namun cuaca sangat ekstrem dan terlepas lagi.
"Kejadiannya juga sangat cepat. Akhirnya jebol dan lepas pada jalan dermaga betonnya itu. Untuk pengamanan sementara ya tidak ada alternatif lain karena beberapa kali kita ikat juga lepas," jelasnya.
Dia mengatakan, jetty yang rusak atau bermasalah yakni jetty 1, sedangkan jetty 2 masih bisa dimanfaatkan dan melayani kapal. "Kejadian ini sudah kami lapor ke pimpinan sejak awal terjadi kerusakan jetty. Kami mohon anggaran untuk perbaikan dan semoga di atensi," katanya.
Sejauh ini menurut dia, tak ada korban. Karena pihaknya menjalankan safety, keamanan dan mengutamakan keselamatan penumpang. Warga soroti terkait UPP Nusa Penida yang harus selalu maintenance sarana prasarana pelabuhan. Sorotan ini langsung ditanggapi KUPP Nusa Penida, Ni Luh Putu Eka Suyasmin. Menurut dia, pihaknya selalu menjaga dan merawat jetty pelabuhan namun terkendala cuaca dan membutuhkan anggaran yang cukup besar.
"Bukan kami ngak maintenance tapi biayanya tinggi juga, arusnya kencang. Kemarin kita lakukan perbaikan tidak maksimal juga. Kita kalah dengan cuaca ekstrem. Selalu kita lakukan maintenance tapi kembali ke faktor alam yang arusnya kencang banget," jelasnya.
Untuk itu, tahun ini UPP Nuspen mengusulkan anggaran untuk sejumlah perbaikan urgen di pelabuhan termasuk kerusakan jetty. "Tahun ini anggaran yang kami usulkan variatif tergantung kerusakan. Untuk jetty yang rusak ini, anggaran perbaikan estimasi di atas Rp 700 juta," katanya. (sumber: Metrotvnews.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net