search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pria Ber-KTP Bodong Ditemukan Tewas di Kos Mengwi, Polisi Kesulitan Cari Keluarga
Selasa, 18 Februari 2025, 20:52 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pria Ber-KTP Bodong Ditemukan Tewas di Kos Mengwi, Polisi Kesulitan Cari Keluarga.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Seorang pria bernama Widi Wicaksono ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Keraban Langit, Desa Sading, Mengwi, Badung, pada Minggu (16/2/2025) sore. 

Hingga kini, polisi kesulitan menemukan keluarganya karena pria berusia 43 tahun itu tidak memiliki identitas yang valid.

Bahkan, KTP yang dimiliki Widi sudah dicek ke Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, namun hasilnya bodong. Jika pihak keluarga tidak ditemukan dalam tiga hari ke depan, polisi akan memakamkan jenazahnya.

Widi Wicaksono diketahui bekerja sebagai sopir perusahaan penjual gas. Dari keterangan tetangga kosnya, sebelum meninggal, ia sempat mengeluh sakit dan tidak bisa bekerja. Seorang tetangga yang berniat memeriksa kondisinya sepulang dari Singaraja, terkejut saat menemukan Widi sudah tidak bernyawa di atas kasur hanya tertutup kain selimut.

"Saksi tetangga mendapati Widi sudah meninggal di dalam kamar kos dalam keadaan tanpa busana," ungkap Kapolsek Mengwi, Kompol Ketut Adnyana TJ, Selasa (18/2/2025).

Aparat kepolisian yang menerima laporan langsung menuju lokasi bersama tenaga medis. Setelah dilakukan pemeriksaan, Widi dinyatakan meninggal karena sakit, diperkuat dengan ditemukannya obat-obatan di kamar kosnya.

Petugas kemudian melakukan identifikasi dan menemukan informasi bahwa Widi Wicaksono kelahiran Jakarta 1981, tinggal di Lingkungan 1 Ranotana, Kecamatan Sario, Manado, Sulawesi Utara. Namun, saat polisi berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Manado, KTP yang dimilikinya dinyatakan palsu.

"Antara wajah dengan foto di KTP memang cocok, tapi datanya tidak terdaftar," jelas Kompol Adnyana.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih berupaya mencari keluarga korban. Jika dalam tiga hari tidak ada pihak yang mengklaim, maka jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk proses pemakaman jika tidak ada keluarga yang mengakui. Makamnya akan diberi tanda sehingga jika ada keluarga yang mencarinya di kemudian hari, bisa diarahkan ke sana," tandasnya.

Polisi berharap melalui publikasi di media, ada keluarga atau kerabat yang mengenali korban dan segera menghubungi pihak berwenang.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami