search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
JKN Dampingi Kenci Melawan Hipertensi hingga Gagal Ginjal
Kamis, 13 Maret 2025, 09:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/JKN Dampingi Kenci Melawan Hipertensi hingga Gagal Ginjal.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Menjalani pemeriksaan rutin menjadi sebuah kewajiban bagi setiap orang agar mengetahui kondisi tubuh terutama untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. Terlebih lagi ketika memiliki penyakit yang berasal dari gen atau keturunan. Ini merupakan salah satu cerita dari seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Gianyar bernama Dewa Ayu Gde Kenci (51).

Sembilan tahun yang lalu fisiknya nampak sehat-sehat saja seperti orang normal pada umumnya, namun siapa sangka ternyata ia mengidap hipertensi yang selama ini tidak terkontrol. Akibatnya ketika hipertensi tersebut semakin parah ia kemudian mengalami komplikasi hingga gagal ginjal dan stroke.

“hipertensi yang tidak terkontrol tersebut membuat saya harus rutin mengkonsumsi obat untuk menjaga tekanan darah, namun obat-obatan yang saya konsumsi justru kemudian menyerang ginjal saya. Saya sempat beberapa kali dirawat inap, tapi untungnya tidak ada biaya yang saya keluarkan soalnya saya sudah jadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ungkap Kenci, Senin (17/02).

Ginjalnya mengerut dan gagal untuk menjalankan fungsinya, ia sempat sesak dan tensinya naik, hal tersebut disebabkan karena hemoglobinnya turun. Kenci harus menerima jika pengobatannya bertambah dengan cuci darah rutin setiap dua kali dalam seminggu. Sungguh ia tidak menyangka harus menjalani pengobatan yang sangat berat seperti ini. Dengan bantuan biaya pengobatan dari JKN, ia perlahan mulai semangat hingga bisa menerima keadaan dan menjalankan semuanya dengan baik. Kenci pun kemudian bisa aktif bekerja seperti biasa karena pengobatan rutin yang ia jalani.

“Awalnya sangat berat, saya sempat pasrah. Tapi berkat dorongan keluarga dan dibantu JKN, saya bisa kembali bangkit dan menjalaninya dengan ikhlas. Syukurlah sekarang saya bisa bekerja ke kantor seperti biasa. Saya hanya perlu memikirkan berobat, sedangkan biaya sudah sepenuhnya dijamin oleh JKN,” katanya.

Selang sembilan tahun menjalani cuci darah hingga saat ini, Kenci mengaku tidak mengalami kendala berarti. Menurutnya, hanya ada beberapa administrasi yang menyesuaikan dengan perubahan-perubahan kebijakan pemerintah. Namun hal tersebut menurutnya tidak menjadi kendala sepanjang sudah ada solusi baginya. Sebelumnya ia sempat menjalani cuci darah di Denpasar, kemudian pindah ke salah satu rumah sakit di Gianyar.

Ketika ditemui di kediamannya di Gianyar, kondisi Kenci nampak memperhatikan. Tangannya nampak kaku tidak bisa digerakkan dan dibalut dengan kain hitam. Ternyata saat ini Kenci menderita stroke pada bagian tubuhnya sebelah kiri. Komplikasi membuatnya tidak mampu berjalan hingga ia harus beristirahat dari pekerjaannya sehari-hari.

"Seluruh proses pengobatan saya lancar dan baik. Saya juga selalu diedukasi oleh pihak medis untuk mempertahankan kondisi saya supaya tetap terkontrol. Sekarang saya menderita stroke, saya tidak bisa menggerakan bagian tubuh sebelah kiri. Untuk berjalan harus dibantu dengan alat. Baru kemarin saya menjalani cuci darah dibantu oleh suami dan anak semata wayang saya. Hari Sabtu ini cuci darah berikutnya, sampai saat ini pun tetap mengandalkan JKN," ujarnya.

Ia tidak bisa berkata banyak ketika ditanya mengenai layanan JKN, sebab menurutnya pelayanan JKN sudah sangat memuaskan. Ia merasa JKN sudah banyak membantunya untuk berobat dan bertahan hingga saat ini. Ia hanya memiliki harapan agar program ini tetap berlangsung dan membuatnya aman untuk berobat.

“Mudah-mudahan program ini ke depannya semakin baik. Saya merasa untuk urusan administrasinya kini semakin mudah. Memang ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan, namun yang menjadi amat penting adalah tidak ada biaya sepeserpun yang harus saya keluarkan untuk membiayai pengobatan,” ucap Kenci.

Editor: Redaksi

Reporter: BPJS Klungkung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami