search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Tanaman Obat yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Waspadai Bahayanya!
Sabtu, 19 April 2025, 07:08 WITA Follow
image

beritabali/ist/5 Tanaman Obat yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Waspadai Bahayanya!.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tanaman obat yang dilarang untuk ibu hamil kerap kali digunakan tanpa mengetahui risikonya. Meskipun alami, beberapa herbal bisa membahayakan perkembangan janin jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Kamu perlu tahu bahwa efek sampingnya bukan hanya mitos. 

Penelitian dari lembaga kesehatan dan universitas di Indonesia membuktikan adanya potensi risiko serius. Disadur dari pafikotajakartaselatan.org berikut tanaman obat yang dilarang untuk ibu hamil

1. Daun Pepaya

Kamu mungkin mengenal daun pepaya sebagai pelancar pencernaan. Namun, menurut penelitian Universitas Airlangga (Unair), daun pepaya mengandung papain yang dapat memicu kontraksi uterus. Efek ini sangat berbahaya, terutama pada trimester pertama kehamilan. Konsumsi dalam jumlah kecil saja bisa mengganggu kestabilan kandungan. Maka, sebaiknya hindari penggunaan daun pepaya sebagai ramuan herbal selama masa kehamilan.

2. Sambiloto

Sambiloto atau Andrographis paniculata dikenal sebagai antibiotik alami. Tapi, tahukah kamu bahwa penelitian dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan sambiloto dapat memengaruhi keseimbangan hormon estrogen? Pada ibu hamil, perubahan hormon harus dijaga dengan ketat. Zat aktif dalam sambiloto bisa mengganggu implantasi embrio atau bahkan menyebabkan kontraksi dini.

3. Temulawak

Meskipun temulawak biasa digunakan sebagai penambah nafsu makan, data dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran memperingatkan efek hepatotoksik pada janin akibat konsumsi dalam dosis tinggi. Temulawak mengandung kurkuminoid dan zat volatil yang mampu menembus plasenta. Akibatnya, fungsi hati janin bisa terpengaruh dan menimbulkan komplikasi perkembangan.

4. Kunyit

Kunyit dikenal sebagai antiinflamasi alami. Namun, kamu harus waspada—penelitian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa kurkumin dalam kunyit mampu meningkatkan risiko pendarahan uterus. Efek antikoagulan dari kunyit ini sangat berbahaya, terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran atau kehamilan risiko tinggi.

5. Jamu Beras Kencur

Jamu beras kencur kerap dikonsumsi untuk meningkatkan vitalitas. Namun, kombinasi kencur dan beras ternyata memiliki efek merangsang kontraksi ringan yang bisa menjadi berat jika dikonsumsi terus-menerus. Berdasarkan studi dari Universitas Indonesia, konsumsi jamu ini oleh ibu hamil trimester pertama dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan komplikasi lain.

Tanaman Obat yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Jangan Anggap Remeh

Kamu mungkin berpikir, “Ah, ini hanya herbal alami.” Tapi nyatanya, alami tidak selalu berarti aman, apalagi untuk bumil. Penelitian dari berbagai institusi menunjukkan bahwa penggunaan sembarangan tanaman herbal selama kehamilan bisa berakibat fatal. Efek toksik pada janin, keguguran spontan, bahkan kelahiran prematur bisa terjadi.

Cara Aman Menyikapi Herbal Saat Hamil

Jika kamu ingin tetap sehat selama kehamilan menggunakan bahan alami, pastikan berkonsultasi dulu dengan bidan atau dokter kandungan. Jangan terjebak dalam saran warisan turun-temurun tanpa dasar ilmiah. Gunakan herbal dengan cara yang tepat, dosis yang sesuai, dan waktu yang aman. Alternatif seperti air kelapa muda atau madu murni bisa menjadi pilihan yang lebih bijak dan aman.

Kesimpulan, Bijak Menggunakan Herbal, Lindungi Buah Hati

Kamu kini tahu bahwa tidak semua yang alami itu aman untuk bumil. Tanaman obat yang dilarang untuk ibu hamil harus benar-benar dihindari untuk melindungi dua nyawa: kamu dan si kecil dalam kandungan. Yuk, mulai selektif dalam memilih herbal dan selalu utamakan keselamatan di atas segalanya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami