search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bandara Ngurah Rai Rayakan Galungan, Kuningan, dan Paskah dalam Nuansa Bali
Selasa, 22 April 2025, 21:31 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bandara Ngurah Rai Rayakan Galungan, Kuningan, dan Paskah dalam Nuansa Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali mencuri perhatian dengan perayaan tiga hari raya keagamaan sekaligus: Paskah, Galungan, dan Kuningan.

Dalam balutan budaya Bali yang magis dan penuh warna, bandara ini menghadirkan pengalaman spiritual sekaligus estetik bagi para penumpang.

Mengusung tema Unity in Diversity, seluruh area bandara disulap menjadi galeri seni hidup yang menyatu harmonis dengan unsur tradisi dan religi. Dekorasi telur Paskah raksasa bermotif ukiran Bali, lengkap dengan penjor, gebogan, dan bunga teratai, memancarkan simbolisme yang dalam tentang harmoni dan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Ikon besar setinggi 12 meter yang menghiasi terminal kedatangan domestik menjadi pusat perhatian. Instalasi ini menggambarkan filosofi kemenangan dharma melawan adharma dan keseimbangan semesta, memperkuat kesan religius yang membumi dalam budaya Bali.

Tak hanya visual, suasana spiritual juga terasa lewat paduan suara berbusana adat Bali yang membawakan lagu-lagu rohani, tampil memukau pada Jumat (18/4/2025). Sementara pada perayaan Galungan, Selasa (22/4/2025), terminal domestik dan internasional menjadi panggung parade gebogan dan tarian tradisional Bali yang memikat.

Puncaknya akan ditutup dengan tradisi Ngelawang pada 4 Mei 2025—persembahan magis yang akan digelar di kedua terminal kedatangan.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk dedikasi bandara dalam memberikan pengalaman berkesan bagi setiap penumpang.

“Kami ingin menjadikan bandara bukan sekadar tempat transit, tetapi juga ruang yang menyambut dengan hangat, menghadirkan nuansa lokal yang kaya akan makna,” ujar Syaugi.

Ia menambahkan, seluruh instalasi menggunakan bahan ramah lingkungan seperti anyaman bambu dan daun lontar, sejalan dengan komitmen Bandara Ngurah Rai sebagai Eco Airport dan dukungan terhadap pariwisata berkelanjutan di Bali.

Dengan perpaduan budaya, religiusitas, dan kepedulian lingkungan, Bandara Ngurah Rai membuktikan diri sebagai gerbang Indonesia yang tak hanya megah, tapi juga penuh jiwa.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami