search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Pekelem Kini Digelar di Seawall
Selasa, 13 Mei 2025, 21:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Pekelem Kini Digelar di Seawall.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian puncak Pujawali Ida Betara Pura Luhur Uluwatu yang digelar bertepatan Rahina Anggara Kasih Medangsia, Selasa (13/5).

Pujawali yang rutin digelar setiap enam bulan sekali ini turut dihadiri Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, Sekda Badung IB. Surya Suamba, Ketua TP. PKK Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, dan sejumlah pejabat serta krama pemedek.

Ada yang berbeda pada pujawali kali ini. Prosesi mulang pekelem yang biasanya dilakukan dari area utama mandala Pura, kini digelar di area Seawall di bawah tebing Uluwatu. Perubahan lokasi ini dilakukan setelah rampungnya pengerjaan Seawall penguatan tebing Uluwatu.

Bupati Adi Arnawa mengungkapkan, dengan adanya Seawall ini, selain menjaga tebing Pura Luhur Uluwatu dan akses menuju Pura Batu Metandal, juga menjadi akses untuk prosesi pakelem agar upacara bisa berjalan khusuk.

"Mudah-mudahan Ida Betara selalu memberikan kekuatan, keselamatan, kesejahteraan sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan swadarma kita masing-masing. Disamping itu kita juga berharap melalui pelaksanaan pujawali hari ini kita diberikan karunia dan anugerah nya mudah-mudah jagad bali khususnya Kabupaten Badung dan Denpasar akan selalu mendapat perlindunganNya,” harapnya.

Sementara itu, Penglingsir Puri Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya (Turah Joko) menambahkan, pujawali ini rutin digelar setiap enam bulan sekali. Yang berbeda pada prosesi kali ini yakni upacara mulang pekelem digelar di area Seawall. Ke depan, pihaknya berharap bisa disiapkan tempat permanen untuk upacara pakelem, mengingat lokasi saat ini masih belum aman karena ombak yang besar.

Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta menyampaikan, untuk pujawali kali ini, pihaknya kembali menegaskan agar umat yang akan melakukan persembahyangan tidak membawa kantong plastik sebagai tempat sarana upacara. Hal ini disebutnya sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah provinsi Bali tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.

"Untuk itu, pihaknya dari Desa Adat telah mempersiapkan besek sebagai pengganti kantong plastik," ungkapnya.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami