search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ibu dan Anak Tewas Terseret Arus Saat Lintasi Sungai di Seraya Karangasem

Minggu, 6 Juli 2025, 19:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ibu dan Anak Tewas Terseret Arus Saat Lintasi Sungai di Seraya Karangasem.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Tragedi memilukan terjadi di Dusun Gambang, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Minggu (6/7/2025) sore. 

Seorang ibu dan anaknya ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus deras saat mencoba melintasi sungai pelintas usai hujan lebat mengguyur kawasan tersebut.

Korban diketahui bernama Ni Luh Sutriadnyani dan anaknya Wayan Eka. Hujan deras yang terjadi sejak siang menyebabkan debit air sungai tiba-tiba membesar dan meluap ke jalan. Saat keduanya mencoba menyeberangi sungai, arus deras langsung menyeret tubuh mereka hingga hilang dari pandangan warga.

"Awal mula kami menemukan ular saat gotong royong di pinggir danau. Kemudian muncul lagi satu per satu. Ukurannya besar-besar. Semalam bahkan saya masih ketemu dua ekor lagi," ungkapnya.

Mengetahui peristiwa tersebut, warga sekitar segera bergerak melakukan pencarian di sepanjang bantaran sungai. Korban pertama, yakni Wayan Eka, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tak lama kemudian, sang ibu, Ni Luh Sutriadnyani, juga berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut pencarian dilakukan oleh warga sekitar dengan hasil kedua korban sudah ditemukan dan langsung dievakuasi.

"Ya kedua korban sudah ditemukan, keduanya ditemukan adalam keadaan meninggal dunia, jenazahnya sudah dibawa ke Puskesmas Karangsem II," jelas Arimbawa dikonfirmasi.

Peristiwa ini kembali menjadi peringatan serius bagi warga di wilayah Seraya dan sekitarnya akan bahaya sungai pelintas, khususnya saat cuaca ekstrem dan hujan lebat. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan tersebut memang kerap memakan korban jiwa.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami