500 Aduan Siswa Tercecer di Bali, Dewan Turun Tangan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pengumuman Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK di Bali telah dilakukan secara online. Namun, pelaksanaannya masih menyisakan persoalan serius, lantaran banyak siswa yang tercecer hingga memicu reaksi dari DPRD Bali.
Anggota Komisi III DPRD Bali, Kadek Setiawan, ditemui Senin (14/7) mengatakan, pihaknya telah menerima sekitar 500 aduan dari masyarakat sejak Minggu (13/7) kemarin. Aduan itu terkait tidak tertampungnya siswa di sekolah pilihan mereka.
Keluhan ini paling banyak datang dari warga di Buleleng, Badung, Denpasar, dan Gianyar. Padahal, menurut Kadek, nilai yang diraih para siswa tersebut cukup baik.
Bahkan, politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menyebut, banyak siswa yang terpaksa memilih SMK dengan jurusan yang tidak diinginkan. Suka atau tidak suka, mereka harus menerima kenyataan karena sulitnya mendapat kursi di sekolah negeri di wilayah masing-masing.
Ia menegaskan, permasalahan ini bukan karena kesalahan guru ataupun sekolah, melainkan sistem yang dibuat pemerintah pusat. "Ini karen sistem. Setiap pemerintahan baru, kebijakannya baru. Tidak baik kalau pendidikan terus dibeginikan," keluhnya.
Kadek Setiawan mengimbau para orangtua siswa untuk tetap bersabar. Pihaknya akan segera menyampaikan keluhan tersebut kepada Pemprov Bali, khususnya Disdikpora Provinsi Bali, agar masyarakat bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak.
"Mereka ingin agar mendapat sekolah negeri, bukan sekolah favorit. Ini menjadi tanggung jawab kita semua, bagaimana anak-anak kita ini mendapat pendidikan yang layak dan sesuai dengan keinginan mereka karena akan berdampak pada masa depan mereka," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat