search
light_mode dark_mode
Pertamina Dukung TPS3R Kedonganan, Sampah Jadi Uang

Selasa, 15 Juli 2025, 18:14 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pertamina Dukung TPS3R Kedonganan, Sampah Jadi Uang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Masalah sampah masih menjadi tantangan serius di Bali, termasuk di Kabupaten Badung. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah dan komunitas, penanganan sampah memerlukan kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat melalui pengelolaan yang baik dan edukasi berkelanjutan.

Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui AFT I Gusti Ngurah Rai turut membantu pemerintah menjawab tantangan ini melalui program Ecoreligion Enviro Management System Kedonganan Ngardi Resik. Program yang berjalan sejak 2022 ini menjadikan TPS3R Kedonganan Ngardi Resik sebagai garda depan dalam mengurangi volume sampah residu ke TPA.

Di TPS3R ini, sampah anorganik bernilai jual seperti botol plastik, kaleng, kertas, dan kardus dipilah. Sedangkan sampah organik dimanfaatkan sebagai bahan kompos. Program ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).

Menariknya, TPS3R Kedonganan juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Sebanyak 5,8% KK Miskin di Kelurahan Kedonganan dilibatkan dan diberi upah setara UMP Bali. Saat ini terdapat 25 orang anggota TPS3R yang menerima manfaat langsung, sementara 3.249 warga lainnya merasakan manfaat lingkungan bersih. Total 952 KK telah menjadi pelanggan TPS3R Kedonganan.

Pengelolaan di TPS3R Kedonganan memanfaatkan teknologi digital. Setiap tong sampah di rumah pelanggan dipasangi barcode untuk memantau pemilahan sampah. Tiga pelanggan terbaik mendapat reward, sementara yang tidak memilah dengan baik akan dikenakan punishment. Inovasi ini menjadi yang pertama diterapkan di TPS3R Bali.

I Wayan Widiantara, local hero sekaligus Ketua TPS3R Kedonganan Ngardi Resik, mengaku program ini memberi perubahan besar bagi warga.

"Adanya program pengelolaan sampah ini sangat membantu masyarakat untuk mengelola sampah. Dulu sebelum ada program ini, masyarakat membuang begitu saja sampahnya ke sungai, laut, atau ditimbun begitu saja. Itu menyebabkan banyaknya tumpukan sampah di banyak titik di wilayah sini. sekarang selain lingkungan menjadi lebih bersih, masyarakat juga belajar memilah sampah dengan benar sehingga bisa mengurangi limbah yang dibuang ke TPA," tuturnya.

Selain bantuan materiil, Pertamina juga memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk pengelola TPS3R.

"Terima kasih atas dukungannya, semoga program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas," tambah Widiantara.

Saat ini, sekitar 9 ton sampah per hari dikumpulkan dari masyarakat. Terdiri dari 200-400 kg sampah organik untuk kompos, 200-300 kg sampah anorganik bernilai jual, dan sisanya sampah residu yang dibuang ke TPA.

Meski belum optimal, TPS3R Kedonganan terus mendorong warga memilah sampah dari sumber.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyebut keberadaan TPS3R Kedonganan Ngardi Resik sebagai contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas.

“Kami percaya, dengan kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, pengelolaan sampah yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil. Harapannya, semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya memilah sampah dapat terus ditumbuhkan demi mewujudkan lingkungan Bali yang bersih, sehat, dan lestari," tutup Ahad.

Editor: Redaksi

Reporter: Pertamina



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami