Rambu Minim di Jalur Gitgit, Sopir Keluhkan Akses ke Jawa
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Polres Buleleng menerima keluhan terkait minimnya rambu lalu lintas di jalur shortcut Singaraja–Mengwitani.
Keluhan tersebut muncul dari para sopir angkutan yang melintas di wilayah Buleleng akibat peralihan arus lalu lintas Denpasar–Gilimanuk.
Keluhan itu disampaikan dalam kegiatan Simakrama Kamseltibcar Lantas yang digelar Polres Buleleng pada Rabu (16/7), serangkaian Operasi Patuh Agung 2025 di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Kegiatan ini turut dihadiri Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, masyarakat, dan sejumlah pengguna jalan.
Baca juga:
Karangasem Minim Rambu Rawan Bencana
Salah satu sopir angkutan, Beni Susanto, menyampaikan keluhannya terkait kondisi jalur yang ia lalui untuk menuju ke Jawa.
"Rambu-rambu dan penerangan jalannya kurang. Saya orang dari luar Bali, tidak tahu jalan jadi terpaksa hanya menggunakan google maps saja," keluhnya.
Keluhan juga datang dari warga lokal, Made Widianingsih, yang menyoroti maraknya aksi balap liar di jalur Shortcut titik 8. Ia menyebut kegiatan tersebut meresahkan warga dan kerap dilakukan oleh orang luar Desa Gitgit.
"Mohon jajaran Polres untuk menindaklanjuti. Karena balap liar ini membuat warga resah," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi menyatakan pihaknya akan segera mengambil langkah koordinasi dengan pihak terkait.
"Sedangkan mengenai balap liar, kami akan lebih meningkatkan patroli di sekitar wilayah balap liar. Kami minta Kapolsek dan Bhabinkamtibmas agar memitigasi keluhan masyarakat," tegasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat