Pensiunan TNI Asal Karangasem: JKN Jadi Penyelamat di Masa Sulit
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Edi Hartati (51), warga asal Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, mengaku sangat merasakan manfaat besar dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, khususnya saat suaminya yang merupakan pensiunan TNI mengalami pembengkakan jantung.
Suami Edi telah setahun terakhir rutin menjalani pemeriksaan dan mengonsumsi obat untuk menjaga kondisinya tetap stabil di salah satu rumah sakit di Kabupaten Karangasem.
"Kami telah terdaftar sebagai peserta JKN saat suami masih aktif sebagai anggota TNI. Selama ini kami sudah terjamin dengan program ini, bahkan sebelum suami saya dinyatakan mengidap pembengkakan jantung karena kami merasa jaminan kesehatan itu sangat penting sebagai investasi kesehatan jangka panjang,” ungkap Edi ketika ditemui di kediamannya, Kamis (13/03).
Ia menuturkan bahwa suaminya sempat menjalani rawat inap di RSUP Sanglah, Denpasar, karena kondisi kesehatannya yang menurun secara tiba-tiba. Pengalaman tersebut membuatnya semakin yakin bahwa keberadaan Program JKN sangat krusial dalam situasi darurat.
“Saat itu saya cukup panik karena mendapati kondisi suami yang tiba-tiba menurun hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah yang lokasinya cukup jauh dari tempat tinggal kami. Karena terburu-buru, saya tidak sempat berkemas saat itu, hanya membawa dompet yang didalamnya terdapat kartu JKN, KTP dan uang yang jumlahnya tak banyak untuk berjaga-jaga,” sambungnya.
Awalnya, Edi dan suaminya terdaftar sebagai peserta JKN melalui segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Namun, setelah suaminya pensiun, status kepesertaan mereka berubah ke segmen Bukan Pekerja (BP).
“Meski suami saya sudah pensiun, tetapi kami tetap terdaftar sebagai peserta JKN agar tetap terjamin dan dapat bergotong royong untuk menerima manfaat Program JKN ini,” ujar Edi.
Selama menjalani pengobatan, Edi mengaku tak pernah menghadapi kendala berarti. Ia merasa tenang karena tidak dibebani biaya yang mahal, mengingat pengobatan suaminya bersifat berkelanjutan.
"Pelayanan kesehatan yang kami terima selama ini sangat baik. Kami tidak perlu khawatir tentang biaya rumah sakit karena semuanya ditanggung oleh JKN mengingat pengobatan suami saya tidak boleh terputus. Meski terkadang harus membeli obat sendiri, kami tetap merasa sangat terbantu dengan adanya JKN," tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki jaminan kesehatan, terutama saat kondisi finansial sedang sulit.
"Ketika kita tidak memegang uang untuk ke rumah sakit, kita tidak perlu pusing memikirkan biaya karena sudah ditanggung sepenuhnya oleh JKN seperti yang sudah saya alami sebelumnya," tutur Edi.
Pengalaman pribadi ini membuat Edi semakin yakin bahwa keputusan mereka menjadi peserta JKN sejak dulu merupakan langkah yang bijak.
"Saya mengingat kembali saat kami memutuskan untuk menjadi peserta JKN jauh sebelum hari ini tiba. Memiliki jaminan kesehatan untuk investasi kesehatan di masa mendatang adalah keputusan yang sangat tepat," kenangnya.
Kini, suaminya menjalani pemeriksaan rutin dengan mengandalkan Program JKN. Edi berharap program ini terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.
"Program JKN sangat membantu kami dalam situasi sulit seperti ini. Kami tidak perlu khawatir tentang biaya rumah sakit yang tentunya tidaklah sedikit mengingat penyakit yang diidap suami saya adalah penyakit kronis. Terima kasih banyak karena Program JKN telah banyak membantu keluarga kami," tutup Edi.
Editor: Redaksi
Reporter: BPJS Klungkung