KPAD Bali Tekankan Edukasi Bijak Gunakan Medsos bagi Anak di Bangli
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Dengan perubahan teknologi yang sangat masif dan tidak diimbangi dengan kesiapan yang matang, banyak generasi muda di Bali yang menjadi korban.
Oleh karenanya diperlukan kerja sama seluruh pihak untuk melakukan edukasi dan pengawasan terkait penggunaan media sosial yang baik dan benar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Yastini, pada acara peringatan Hari Anak Nasional, Rabu, 30 Juli 2025 di Kabupaten Bangli.
Dikatakan, kemajuan teknologi memang memiliki peran yang sangat besar untuk kemajuan bangsa. Namun di balik itu terdapat dampak negatif yang sangat luar biasa bagi generasi muda yang tidak melek teknologi, mulai dari kekerasan seksual, cyber bullying, penipuan, paparan intoleransi, hingga radikalisme melalui berbagai konten dan pengaruh negatif lainnya.
"Hingga saat ini KPAD Bali hanya menerima tiga laporan terkait korban kejahatan di medsos. Padahal dari penelusuran banyak sekali kasus yang sudah terjadi. Hal ini disinyalir karena korban malu karena berhubungan dengan pornografi," ujar Ni Luh Gede Yastini.
Namun demikian pihaknya tetap berkomitmen melakukan pendampingan sehingga hak-hak anak dapat dipenuhi dalam masa pemulihan.
Ke depan KPAD Bali akan terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi terkait pemanfaatan teknologi yang bijak dan benar, sehingga berdampak positif terhadap kemajuan generasi muda.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Bangli, Sang Ayu Putu Gita Kharisma Putri, menyatakan siap mendukung langkah KPAD Bali agar generasi muda melek teknologi, baik melalui edukasi ke sekolah-sekolah, banjar, ataupun di berbagai kegiatan yang melibatkan generasi muda di Bangli.
"Diharapkan dengan kerjasama seluruh pihak, generasi muda semakin paham tentang digitalisasi dan bisa bijak dalam menggunakan media sosial, sehingga bisa mendapatkan manfaat yang besar dari kemajuan zaman yang semakin pesat," ujar Ni Luh Gede Yastini.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl