search
light_mode dark_mode
Telkom Genjot Pendapatan 30 Persen dari Pengembangan AI

Kamis, 28 Agustus 2025, 22:06 WITA Follow
image

beritabali/ist/Telkom Genjot Pendapatan 30 Persen dari Pengembangan AI.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupaya keras menggenjot pendapatan dari segmen enterprise dan bisnis. 

Guna mencapai target ini, Telkom fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan AI Center of Excellence di sembilan kota strategis, yakni, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Aceh, Makassar, Labuan Bajo dan Papua. Peluncuran ini dilakukan pada Kamis (28/8/2025) di Nusa Dua, Badung, Bali.

Direktur IT Digital Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan bahwa kehadiran pusat pengembangan AI ini bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi dan inovasi di berbagai sektor. Di sembilan kota tersebut, penggunaan AI meningkat pesat, mulai dari pemerintahan, korporasi, hingga UMKM.

"Untuk berkolaborasi perlu tempat. Jadi nanti terjadi link and match antara produk dan customer," kata Faizal.

Ia memaparkan, Telkom akan berperan sebagai penggerak dengan menggandeng berbagai pihak seperti penyedia teknologi, penyedia solusi AI, startup, dan pemilik platform AI. Kolaborasi ini memungkinkan Telkom untuk melakukan kustomisasi produk demi memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan. "Jadi nantinya terjadi link and match produk dan customer," ujar Faizal.

Sektor enterprise dan bisnis memiliki potensi besar bagi Telkom. Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, menegaskan bahwa saat ini kontribusi segmen tersebut masih di bawah 20% dari total pendapatan. 

"Peluang enterprise bisnis masih besar. Saat ini kontribusinya kurang dari 20 persen dari total revenue Telkom grup. Di negara lain, kontribusi enterprise sudah di atas 30-35 persen," ungkap Vera.

Menurut Vera, potensi pasar AI di Indonesia sangat menjanjikan. "Potensi pasar AI sampai dengan 2028 di Indonesia untuk bisnis AI sebesar Rp56 triliun dan pertumbuhannya tiap tahun tidak lebih dari 30 persen itu kalau di segmen solusi digital IOT Siber Security, AI AI tercepat dari sisi growth sebagai perbandingan konektivity itu itu growthnya per tahun 5 persen kalau AI tumbuh lebih dari 30 persen itu menunjukkan bahwa banyak demandnya saat ini mendukung kita untuk membangun kapabilitas untuk kita membangun kemampuan untuk memberikan solusi. Demandnya ada tinggal kita mengorganize diri kita untuk lebih efisien dan kapable," ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan AI akan menjadi kunci untuk mendorong produktivitas, meningkatkan akurasi analisis data, dan membantu pengambilan keputusan. Hal ini penting di tengah kondisi ekonomi yang menuntut efisiensi di semua sektor.

"Sekarang ini kita harus mendorong efisiensi untuk bisa memberikan harga yang affordable di tengah situasi ekonomi dan ekspektasi dari konsumen," ujar Vera.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami