Tenun Geringsing, Kain Penolak Magis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Masyarakat Desa Tenganan Karangasem sejak ratusan tahun lalu telah dikenal mampu membuat kain tenun ikat indah yang dikenal sebagai kain Geringsing. Selain digunakan dalam upacara agama dan adat, kain ini juga dipercaya mempunyai kekuatan untuk menolak kekuatan magis atau jahat.
Salah satu dusun pembuat kain Geringsing ini adalah Dusun Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Dari hampir seribu warga dusun ini, hanya 5 orang yang mampu membuat kain tenun ikat Geringsing.
Salah satu warga yang mampu membuat kain Geringsing adalah Ketut Karni. Pembuatan kain Geringsing telah mulai dilakukannya sejak kecil, belajar dari ahli pembuat kain Geringsing di Dusun tetangga, Tenganan Dangin Tukad.
Bahan untuk membuat kain Geringsing antara lain benang, kapas, dan pewarna alami dari kayu dan daun pohon-pohon khusus. Sementara untuk menenun dibantu alat yang disebut pengrekrekan yang terbuat dari tulang kelelawar besar(kalong).
Untuk menghasilkan satu lembar kain Geringsing diperlukan waktu yang cukup lama mulai dari proses penyiapan bahan hingga selesai. Kain Geringsing ukuran terkecil (20 centimeter lebar, 1 meter panjang) dibuat selama satu tahun, sementara yang paling besar (lebar 2 meter, panjang 3 meter) bisa dibuat hingga 3 tahun.
“Karena pembuatannya memakan waktu lama, harga kain Geringsing ini cukup mahal yakni antara satu juta hingga 25 juta rupiah per lembarnya. Selain diminati pecinta kain tenun ikat dari Indonesia, kain Geringsing ini juga dibeli kolektor kain tradisional dari Eropa dan Amerika Serikat, jelas Ketut belum lama ini.
Kain Geringsing berasal dari kata Gering yang berarti sakit dan Sing yang berarti tidak. Selain digunakan dalam upacara agama dan adat, kain ini juga dipercaya memiliki khasiat menolak kekuatan magis (jahat). Hingga kini tersedia sekitar 15 motif kain Geringsing dari motif yang paling sederhana hingga paling rumit.
Reporter: bbn/ctg