Ditolak RSUD Buleleng Dengan Alasan Kamar Penuh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Nanik Kustinah ibu dua anak yang berdomisili di Jln. Sudirman, Kelurahan Banyuasri, Singaraja, mengidap kanker payudara sejak tiga tahun yang lalu.
Di dalam perjuangannya melawan kanker, Kustinah mengaku pernah mengalami tindakan diskriminatif kala berobat ke RSUD Buleleng. Disaat ingin mendaftarkan diri karena sakit yang dideritanya, dia justru ditolak oleh Paramedis setempat.
Nanik Kustinah mengaku pernah ditolak oleh petugas rumah sakit umum Kabupaten Buleleng dengan alasan kamar penuh. Padahal ketika itu dirinya telah membawa Surat Keterangan Tidak mampu, SKTM seperti yang dipersyaratkan.
“Pertama, saya masuk rumah sakit umum dan ditolak dengan alasan penuh. Lalu saya dirujuk ke Karya Dharma Husada, sudah itu disana saya diopname selama satu minggu.
Setelah perawatan, saya pulang, lalu disuruh check up lagi. Tapi, setelah empat kali check up, saya sudah tidak punya biaya lagi, “ ungkapnya lirih.Nanik Kustinah yang sudah menderita kanker payudara sejak tiga tahun lalu, mengaku tidak bisa berobat lagi lantaran terbentur biaya, sehingga dia bermaksud mengadukan nasibnya ke anggota DPRD Buleleng.
“Saya menemui anggota dewan Luh Kertianing, karena permintaan bantuan kepada Pengurus PKK Kabupaten Buleleng tidak membuahkan hasil,” ungkapnya.Sebelumnya, Nanik Kustinah berupaya bertemu dengan Pengurus PKK Kabupaten Buleleng untuk meminta bantuan dana agar dibantu dalam pengobatannya.
Namun, di dalam mengurus berbagai persyaratannya, dia justru merasa dipermainkan oleh pihak tertentu dengan dioper kesana-kemari.
Reporter: bbn/net