search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kaos Kaki dan Contoh Air Dikirim ke Labfor
Senin, 4 Februari 2008, 20:42 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Menyusul temuan sebuah kaos kaki warna hitam oleh warga Dusun Galiran Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, Jajaran Polsektif Kota Singaraja mengintensifkan penyelidikan atas dugaan faktor kesengajaan terkait pencemaran air minum desa Baktiseraga. Bahkan, Senin (4/1), barang bukti berupa kaos kaki dan contoh air telah dikirim ke Laboratorium Forensik di Denpasar.

“Kita sudah kirim hari ini sampel air yang kita ambil dari bak penampungan, aliran pipa induk dan air dari kran di depan Pura Desa Galiran, termasuk kaos kaki yang ditemukan warga,” ungkap Kapolsektif Kota Singaraja, AKP, Putu Juen.

Dalam penanganan kasus pencemaran air minum yang dikelola Desa Baktiseraga itu, polisi telah mendengarkan tiga orang saksi, diantaranya Gede Darmayasa sebagai pengelola air desa tersebut.”Ada tiga orang pengelola air sudah kita periksa, dari masyarakat dan dari desa adat,” papar Juen.

 



Menyikapi adanya dugaan faktor kesengajaan dengan meracun air milik desa tersebut, Kapolsektif Singaraja Juen belum berani memastikan, sebab kasus tersebut masih diselidiki oleh polisi.Sementara, dari hasil Laboratoium yang diperiksa PDAM Buleleng atas contoh air di bak penampungan di Dusun Bangah, Desa Panji, Kecamatan Sukasada belum diperoleh keterangan.

”Belum ada hasilnya, mungkin besok, katanya masih di Laboratorium Kesehatan,” ungkap seorang petugas di PDAM Buleleng.

Sebelumnya, warga di Desa Baktiseraga, terutama di Dusun Galiran, Seraya dan Tista, Jumat lalu tidak bisa menikmati fasilitas air minum milik desa setempat. Pasalnya, air yang didistribusikan dari bak penampungan yang terletak di Dusun Bangah, Desa Panji telah tercampur zat kimia yang jenisnya belum diketahui. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami