search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Warga Sudah Bayar Uang Muka
Minggu, 10 Februari 2008, 18:11 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hampir setahun lebih Kompor ajaib menggunakan panas sinar matahari buatan Jerman yang dijanjikan oleh PT Sinar Matahari kepada masyarakat Tabanan hingga hari ini tak kunjung datang.Padahal sekitar ribuan masyarakat Tabanan telah membayar sebesar Rp 50 ribu untuk mendapatkan kompor yang katanya hemat energi itu.

Keadaan ini membuat para Perbekel (Kepala Desa, Red) di Tabanan kewalahan karena terus ditanya oleh warganya terkait kedatangan kompor ajaib tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Forum Perbekel Tabanan I Wayan Alit Sutama didampingi wakil ketuanya Wayan Dika Sumantra, Minggu (10/2).

Alit Sutama menjelaskan dia kerap ditanya oleh warganya yang telah membayar Rp 50 ribu kepada pihak PT Sinar Matahari satu tahun silam. “Saya hampir malu karena terus ditanya warga saya terkait kedatangan kompor tenaga matahari itu,” jelas Sutama yang juga Perbekel Desa Bajra.

 


Karena malu dan terus ditanya, dia kemudian berusaha menghubungi pihak PT Sinar Matahari terkait keterlambatan datangnya kompor tersebut. “ Kami hanya mendapatkan informasi dari pihak PT Sinar Matahari yang mengatakan kompor sudah dalam peroses pengiriman,” jelas Suatama.

Sementara itu Dika Sumatra pebekel Mambang, Selemadeg Timur mengatakan hal serupa. Dika menjelaskan pihaknya sudah berusaha sekuat tenaga meredam emosi masyarakatnya yang terus menanyakan kedatangan kompor ajaib.

“Kami mohon pihak terkait segera menindaklanjuti permasalahan ini, karena masyarakat tidak mau tahu permasalahan apa yang terjadi sehingga kompor yang dijanjikan pihak PT Sinar Matahari datangnya tak pasti, masyarakat hanya mau mendapatkan kompor yang telah dibayarnya,” jelas Dika.

”Memang beberapa waktu lalu sebagian masyarakat telah diberikan pelatihan menggunakan kompor tersebut, dan hal itu saya kira sebagai pemanis bibir dari pihak distributor saja,” tuding Dika yang dikenal vokal diantara Perbekel yang ada di Tabanan.Pertanyaan serupa juga kerap diterima oleh Perbekel Desa Samsam, I Dewa Ketut Ari Wibawa. “Kami juga sering mendengar dan menerima keluhan terkait belum datangnya kompor ajaib buatan Jerman itu,” katanya singkat. (Nod)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami