search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ujian Nasional Berganti Format
Sabtu, 22 Maret 2008, 14:07 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pelaksanaan Ujian Nasional di tingkat SD dan SMP nampaknya mempengaruhi jumlah kelulusan yang sangat minim, apalagi dari hasil Tri Out yang telah dilakukan sebagian besar siswa SD dan SMP belum memenuhi standar kelulusan, sehingga Ujian Nasional berganti format menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional.


“Jadi ini jalan tengah antara penolakan DPR terhadap ujian nasional dengan keinginan Menteri Pendidikan untuk tetap melaksanakan ujian nasional, akhirnya diambil jalan tengah sebagai kompromi itu dibuat format ujian sekolah berstandar nasional,” ungkap Anggota Komisi X DPR RI, DR. Ir. Wayan Koster, MM, Sabtu (22/3) disela-sela Pelantikan Tim Badan Penanggulangan Bencana, PDIP Buleleng di Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha Desa Panji Kecamatan Sukasada.
Dengan kesepakatan Menteri Pendidikan dan DPR RI tersebut, sebagai implementasi pelaksanaan program tersebut, soal ujian dibuat di daerah dan pusat. “Sumber soal-soal dalam ujian itu dari daerah dan sebagian besar dari pusat serta penentuan kelulusan dari sekolah masing-masing termasuk pengawasan dan pelaksanaannya,” ujar Koster. Pergantian format Ujian Nasional dalam kemasan Ujian Sekolah Berstandar Nasional dari segi kesiapan para siswa dan orang tua nampaknya akan memberikan beban psikologis, sebab proses belajar mengajar tidak akan menjadi sehat karena siswa akan lebih banyak belajar diluar sekolah.


“Dengan ini kita juga akan melakukan uji coba, belum tentu lebih baik hasilnya, kita akan evaluasi juga satu kali pelaksanaan ini bagaimana hasilnya, kita lihat secara keseluruhan dampak dari siswa maupun dari pelaksanaannya kaitannya dengan mutu pendidikan, efek negatif lebih banyak kita akan evaluasi lagi,” katanya. Wayan Koster menilai, pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional tidak akan memberikan perubahan dan manfaat, bahkan dinilai hanya membuang biaya untuk melaksanakan program yang dipaksakan. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami