search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penyegelan Galian C Liar Diwarnai Adu Mulut
Jumat, 17 Oktober 2008, 15:22 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Penyegelan galian C di Dusun Pangkung Manggis, Baler Bale Agung, Negara, Jumat (17/10) yang diusahakan oleh CV. Aditya Pradnya milik I Wayan Lahena diwarnai adu mulut antara Asisten Ketataprajaan Pemkab Jembrana, A.A. Gede Putrayasa dengan pemiliknya. Lahena tidak terima usahanya disegel lantaran dirinya masih mengusahakan galian C tersebut berdasarkan permintaan masyarakat untuk meratakan jalan desa.

Adu mulut tersebut berawal ketika Putrayasa menegaskan usaha yang dilakukan Lahena sejak 1997 terpaksa harus disegel sementara lantaran ijinnya sudah kadaluarsa 2 tahun lebih.



"Pembinaan sudah seringkali kami layangkan kepada Saudara tapi Saudara tidak pernah hadir. Peringatan juga sudah kami berikan tapi Saudara masih tetap membandel. Hari ini penambangan Saudara kita hentikan namun reklamasi harus tetap jalan karena kewajiban. Jangan terus berhenti, kemudian lari," tegas Putrayasa.

Mendengar perkataan Putrayasa, Lahena mencoba membela diri dengan beralasan penambangan pasir yang masih dilakukannya semata-mata karena adanya permintaan masyarakat untuk menyambung jalan yang putus akibat penggalian tersebut. "Saya masih beroperasi karena ada permintaan masyarakat untuk menyambung jalan desa yang terputus," kelitnya sambil menunjukkan surat dari penduduk Dusun Pangkung Manggis.



Putrayasa kembali menegaskan pihaknya tidak akan menempuh jalan dialog lagi karena jalan tersebut sudah diupayakan pihaknya berkali-kali sejak tahun 2007 namun tidak mendapatkan respon dari Lahena.

"Dialog tidak perlu karena dialog sudah kita lalukan sejak setahun lalu. Pembinaan pun sudah kita lakukan secara manusiawi mulai dari pembinaan face to face sampai melayangkan surat tegoran. Ini sudah keputusan, prinsipnya usaha ini tidak punya ijin, tutup saja. Usaha ini liar," ujarnya.



Merespon ucapan Putrayasa, Lahena emosi seraya mengatakan " Aktivitas saya dihentikan, saya tidak apa-apa. Tolong hargai saya, mengapa saya lakukan ini karena ada permintaan dari masyarakat. Ini suratnya," ujarnya dengan nada tinggi sambil kembali menyodorkan surat permintaan dari masyarakat tersebut.

Namun Putrayasa tetap pada pendiriannya untuk menghentikan segala aktivitas di lokasi galian C tersebut. "Aktivitas penggalian harus tetap dihentikan, tapi reklamasi tetap dilakukan sesuai dengan permintaan warga," tegasnya dengan nada tinggi pula.

Akhirnya emosi Lahena memuncak lalu mengatakan dirinya tahu ijinnya sudah habis dan hari inipun dia siap angkat kaki. "Saya sudah tahu ijin saya sudah habis. Hari inipun saya bisa angkat kaki," ujarnya sengit seraya berlalu meninggalkan tim. (dey)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami