search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Atribut Ditertibkan, Parpol Protes
Jumat, 16 Januari 2009, 16:09 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Lantaran merasa tidak menerima pemberitahuan terkait penertiban atribut kampanye, Partai Karya Peduli Bangsa (PKBP) melalui 3 orang kadernya melancarkan protes terhadap penertiban atribut kampanye yang dilakukan oleh tim penertiban yang beranggotakan KPUD Jembrana, Panwaslu Jembrana dan Satpol PP Jembrana. Protes tersebut dilontarkan saat tim melakukan penertiban di jalan poros Denpasar-Gilimanuk yang masuk wilayah Banjar Tembles, Penyaringan, Mendoyo, Jumat (16/1).

Protes ini berawal dari pencabutan beberapa atribut kampanye (baliho, pamflet dan bendera) dari berbagai parpol, termasuk PKPB di sekitar jalan tersebut. Lalu dari arah timur sebuah Isuzu Panther warna hijau lumut bergambar Parpol PKPB berhenti.

Tiga orang penumpang mobil tersebut langsung turun mendekati Ketua Divisi Pelaporan dan Hukum Panwaslu Jembrana, I Putu Arta yang saat itu ikut melakukan penertiban. Setelah bertemu, adu mulutpun terjadi. Mereka memprotes pencabutan dan pembongkaran atribut kampanye lantaran tidak ada pemberitahuan maupun tegoran sebelumnya.

"Kenapa kok tidak ada pemberitahuan sebelumnya, kalau ada yang melanggar semestinya ditegor dulu. Kalau tidak mengindahkan baru dicabut, ini kan belum ada pemberitahuan dan tegoran sudah main cabut saja," ketus salah seorang kader PKPB tersebut.

Menaggapi protes tersebut, Arta mengatakan kalau pelaksanaan penertiban ini berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh semua parpol. "Semestinya pimpinan parpol memberitahukan kepada caleg-calegnya agar mematuhi kesepakatan tentang tata cara pemasangan atribut kampanye," jawab Arta.

Kendatipun Arta sudah memberikan penjelasan, rupanya ketiganya masih belum puas dan balik mengancam kalau pihaknya tidak mau bertanggungjawab apabila terjadi kesalahpahaman di masyarakat terhadap penertiban yang dilakukan Panwaslu.

"Kami tidak mau tanggungjawab kalau terjadi salah paham di masyarakat gara-gara penertiban ini," ancam kader PKPB lainnya dengan nada tinggi. Mendengar ancaman tersebut Arta mengatakan kalau pihaknyapun tidak menginginkan terjadinya kesalahpahaman di masyarakan lantaran penertiban ini sehingga pihaknya sangat hati-hati dalam melakukan penertiban. "Kami pun tidak ingin hal itu terjadi sehingga yang ditertibkan adalah semua yang melanggar tidak hanya caleg bapak," tandas Arta.

Akhirnya perdebatan sengit terhenti setelah kader PKPB tersebut menantang Panwaslu membicarakan masalah ini di forum lantaran mereka menilai perdebatan di lokasi penertiban tidak akan mendapat hasil apa-apa. "Baik, yang penting semua dibegitukan. Nanti kita bicara di forum, disini tidak akan menyelesaikan masalah," tandasnya sambil bergegas menuju mobilnya. Sebelum meninggalkan lokasi perdebatan, mereka membunyikan klakson mobil berkali-kali untuk memanggil salah seorang temannya yang masih belum puas adu mulut dengan Arta. 

Menyikapi protes PKPB tersebut, Arta akan mengundang kembali pimpinan parpol yang ada untuk menegaskan kembali terhadap isi kesepakatan yang telah ditandangani sebelumnya. "Kita akan pertemukan kembali pimpinan parpol agar memahami isi kesepakatan yang telah mereka buat bersama," pungkas Arta.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami