search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nelayan Tewas Terlentang di Atas Jukung
Sabtu, 21 Maret 2009, 18:27 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

tewas nelayanKelompok Nelayan di Desa Les Kecamatan Tejakula Buleleng digegerkan dengan penemuan sesosok mayat manusia, yang tewas terlentang di atas sebuah jukung atau perahu.

Penemuan mayat di atas sebuah jukung di perairan Desa Les, berawal saat Made Merta (45) dan Wayan Redana (50), warga Dusun Pengumbahan, Desa Les, Sabtu (21/3) pagi akan melaut.

Mereka kemudian menemukan sebuah jukung (perahu nelayan) ditemukan mengapung. Saat didekati mereka melihat sosok tubuh manusia terlentang dan tidak bernyawa.

Penemuan mayat di atas jukung tersebut kemudian dilaporkan kepada Ketua Kelompok Nelayan dan kemudian diteruskan ke Polsek Tejakula. Evakuasi kemudian dilakukan dengan menarik jukung ke Pantai Desa Sambirenteng.

“Awalnya saya berdua curiga melihat ada jukung tanpa orang di laut, kemudian kami dekati dan ada orang yang terlentang di atas jukung tersebut, namun sudah meninggal dunia sehingga saya lapor ke ketua kelompok,” ungkap Merta dan Redana.

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan polisi bersama tim medis Puskesmas Tejakula, mayat laki-laki yang juga nelayan tersebut diketahui bernama I Ketut Tinggal (50), warga Desa Bondalem Kecamatan Tejakula.

“Berdasarkan ciri-ciri dan keterangan keluarga, korban kita ketahui bernama I Ketut Tinggal yang sehari-hari sebagai nelayan. Korban meninggal dunia untuk sementara diperkirakan akibat penyakitnya kambuh saat melaut,” ujar Kapolsek Tejakula, AKP. Nyoman Adnyana Putra.

Selain memeriksa tubuh korban Ketut Tinggal secara medis, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya sebuah jaring, dua buah lampu petromak, sebuah mesin tempel, sebuah penangkap ikan dan beberapa ekor ikan hasil tangkapan.

” Kita duga korban sudah melaut dan mencari ikan, namun tiba-tiba sakitnya kambuh hingga tidak ada yang menolong karena korban sendirian melaut dan akhirnya meninggal dunia,” papar Adnyana Putra.

Dari hasil pemeriksaan secara medis pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.


Setelah mendapatkan keterangan dari keluarga korban, diduga kuat tewasnnya I Ketut Tinggal akibat penyakit hipertensi dan asam uratnya kambuh. Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami