search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tahun 1918, Flu Babi di Bali Renggut 30.000 Jiwa
Rabu, 29 April 2009, 15:55 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kasus flu babi seperti yang terjadi di Meksiko, bukan ‘barang’ baru di Indonesia. Di Bali, kasus wabah flu babi pernah terjadi pada tahun 1918 dan menewaskan sekitar 30 ribu warga Bali waktu itu.

Menurut Kepala Lab Biomedik dan Biologi Molekular Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, flu babi yang disebabkan virus H 1 N 1 sudah pernah terjadi baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia lainnya.

Di Indonesia, virus flu babi atau swine influenza dengan sub type H 1 N 1 ini dipastikan ada, namun mempunyai genetik atau sifat yang berbeda, dan tidak mempunyai daya pandemik seperti virus flu babi di Meksiko.

“Pada tahun 1918, kasus mirip flu babi seperti yang terjadi di Meksiko sudah pernah terjadi di Bali. Orang tua dulu menyebutnya sakit ‘nyem’ (dingin), begitu nyem langsung mati. Dulu disebut Flu Spayol, waktu itu menewaskan sekitar 30 ribu warga di Badung, Tabanan, dan Gianyar,” jelas Mahardika, hari ini.Pasca mewabahnya flu babi di Meksiko, Mahardika meminta masyarakat untuk tidak resah atau panik.

“Yang harus dilakukan adalah mengenal lebih jauh penyakit flu babi dan pencegahannya serta mengawasi secara ketat lalu lintas orang yang masuk ke Indonesia, baik yang melewati pelabuhan udara, laut, ataupun pintu masuk darat. Bukan babinya yang malah disemprot-semprot desinfektan,” ujarnya. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami