Pembunuh Prabangsa Tidak Nyontreng
Rabu, 8 Juli 2009,
19:16 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bagi para pelaku kejahatan, pesta demokrasi sepertinya tidak digubris. Seperti yang dilakukan pembunuh AA Narendra Prabangsa, tersangka Nyoman Susrama. Dia tidak mencontreng karena KPU (Komisi Pemilihan Umum) tidak menyediakan TPS (Tempat Pemungutan Suara) di markas Brimob Tohpati.
Politisi dari PDI-P yang lolos dari caleg terpilih di wilayah Bangli itu, ternyata tidak sendiri. Masih ada sekitar 371 lebih tahanan yang berada di Mapolda Bali juga terpaksa tidak menyontreng alias golput.
Tidak mencontrengnya Susrama, tak lain karena yang bersangkutan tidak meminta ijin ke jajaran penyidik Dit Reskrim Polda Bali.
Menanggapi hal itu, Dansat Brimob AKBP Ramdani, mengatakan pihaknya belum tahu pasti soal tersebut. Dia pun mengatakan, untuk urusan contreng mencontreng Susrama, ditangani oleh jajaran Dit Reskrim Polda Bali.
Senada dikatakan Kasat I Dit Reskrim Polda Bali, AKBP Ahmad Nurwahid. Dia mengatakan, sampai Rabu (8/7), pihak Dit Reskrim Polda Bali, belum menerima permintaan izin, baik tertulis maupun lisan dari Susrama.
“Belum ada permintaan sampai sekarang, kalau dia mau nyontreng,†ungkapnya.
Dikatakannya, jika ada permintaan dari pihak Susrama, pihak kepolisian akan melakukan pengamanan di lokasi pencontrengan.
Sementara itu, bukan hanya Susrama saja yang tidak mencontreng, setidaknya ada ratusan tahanan baik yang berada di Markas Polda Bali ataupun Polsek serta Poltabes dipatikan golput.
Dari catatan di Bid Humas Polda Bali, setidaknya ada sekitar 371 tahanan yang tidak nyontreng. Tahanan terbanyak berada di wilayah hukum Poltabes Denpasar sebanyak 149.
Peringkat kedua ada di wilayah Polres Badung sebanyak 68, dan ketiga di Buleleng sebanyak 68.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Gde Sugianyar mengatakan, tidak ikutnya para tahanan dalam Pemilu Presiden kali ini, karena tidak tersedia TPS khusus untuk tahanan. (Spy)
Politisi dari PDI-P yang lolos dari caleg terpilih di wilayah Bangli itu, ternyata tidak sendiri. Masih ada sekitar 371 lebih tahanan yang berada di Mapolda Bali juga terpaksa tidak menyontreng alias golput.
Tidak mencontrengnya Susrama, tak lain karena yang bersangkutan tidak meminta ijin ke jajaran penyidik Dit Reskrim Polda Bali.
Menanggapi hal itu, Dansat Brimob AKBP Ramdani, mengatakan pihaknya belum tahu pasti soal tersebut. Dia pun mengatakan, untuk urusan contreng mencontreng Susrama, ditangani oleh jajaran Dit Reskrim Polda Bali.
Senada dikatakan Kasat I Dit Reskrim Polda Bali, AKBP Ahmad Nurwahid. Dia mengatakan, sampai Rabu (8/7), pihak Dit Reskrim Polda Bali, belum menerima permintaan izin, baik tertulis maupun lisan dari Susrama.
“Belum ada permintaan sampai sekarang, kalau dia mau nyontreng,†ungkapnya.
Dikatakannya, jika ada permintaan dari pihak Susrama, pihak kepolisian akan melakukan pengamanan di lokasi pencontrengan.
Sementara itu, bukan hanya Susrama saja yang tidak mencontreng, setidaknya ada ratusan tahanan baik yang berada di Markas Polda Bali ataupun Polsek serta Poltabes dipatikan golput.
Dari catatan di Bid Humas Polda Bali, setidaknya ada sekitar 371 tahanan yang tidak nyontreng. Tahanan terbanyak berada di wilayah hukum Poltabes Denpasar sebanyak 149.
Peringkat kedua ada di wilayah Polres Badung sebanyak 68, dan ketiga di Buleleng sebanyak 68.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Gde Sugianyar mengatakan, tidak ikutnya para tahanan dalam Pemilu Presiden kali ini, karena tidak tersedia TPS khusus untuk tahanan. (Spy)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -