Sensasi Lawar Kuwir di Kampung Monyet
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Bagi warga Bali tentu tak asing dengan nama Sangeh, tempat wisata dimana kita bisa melihat 'kampung' ratusan ekor monyet. Selain monyet, di Sangeh kita juga bisa mencicipi lezatnya lawar Kuwir (bebek/mentok) Men Sono.
Sangeh merupakan sebuah desa di mana monyet-monyet berkeliaran dengan bebas di sebuah bukit bernama Bukit Sari. Di sana ada pula sebuah pura yang bernama Pura Bukit Sari.
Menurut legenda setempat, Bukit Sari dan monyet ini berada di sana ketika Hanoman, sebuah tokoh dalam wiracarita Ramayana, mengangkat gunung Mahameru. Beberapa bagian gunung ini jatuh di sana dan sejak saat itu monyet berkuasa di sana.
Nah kali ini saya tidak akan membahas tentang monyet di Sangeh, melainkan makanan khas Desa Sangeh.
Kalau Anda kebetulan berwisata ke Sangeh, atau menuju arah Petang atau Kintamani, Anda akan menjumpai sebuah rumah makan tanpa papan nama dan promosi lainnya, karena memang tempatnya di halaman rumah.
Namanya Rumah Makan Lawar Kuwir Men atau Ibu Sono. Warung sederhana ini cukup terkenal di kalangan guide atau pemandu wisata, turis mancanegara maupun PNS (pegawai negeri sipil) di wilayah Badung utara.
Harganya pun murah, cukup Rp. 10.000 per porsi, nasi putih, lawar kuwir & sayur atau jukut ares (batang pisang muda). Lawar ini disajikan dengan sayur pare, tentunya dengan base genep atau bumbu lengkap dan rasanya bikin lidah kita bergoyang.
Tapi sayang, dalam penyajian makanan untuk pengunjung Men Sono hanya menyediakan sendok tanpa garpu. (Man bull)
Reporter: bbn/rob